Thursday, 6 June 2013

Indonesia vs Filipina, Siapa Layak Sandang Macan Asia Baru?

Di tengah upaya sejumlah negara Asia Tenggara menarik perhatian investor asing, perseteruan kini mengerucut antara Indonesia dan Filipina. Maklum, Filipina baru saja dinobatkan sebagai negara layak investasi oleh lembaga pemeringkat internasional, Standard & Poor's.

Di pihak berbeda, Indonesia justru harus puas dengan bertahan di level BB plus atau satu tingkat di bawah Filipina yang berada di level BBB minus. Yang menyedihkan, outlook Indonesia yang semula ditetapkan berada di posisi positif justru dikoreksi menjadi stabil.

Dikutip Liputan6.com dari laman rappler, Rabu (8/65/2013), Indonesia sebetulnya telah lebih dulu mendapatkan status layak investasi dari dua lembaga pemerintah, Fitch Rating's pada Desember 2011 dan Moody's pada Januari 2012.

Namun secara perlahan, Filipina terus menguntit Indonesia dari belakang dan mendapatkan peringkat layak investasi pertamanya dari Fitch Ratings pada 27 Maret 2013. Kabar gembira kembali diperoleh Filipina setelah Standard & Poor's menaikkan ratingnya ke BBB minus pada 2 Mei 2013.

Baik Indonesia maupun Filipina, keduanya kini dianggap layak mendapat julukan Macan Baru dari Asia setelah menunjukan kinerja ekonomi yang mantap di tengah kelesuan perekonomian dunia. Bahkan keduanya hampir mengejar dua kekuatan ekonomi baru, China dan India.

Dengan kondisi itu, siapa sebetulnya negara yang layak menjadi Macan Asia Baru? Indonesia atau Filipina?.

Pertumbuhan PDB

Dilihat dari sisi pertumbuhan ekonomi, Indonesia harus mengakui kemampuan Filipina. Negara yang kerap mengalami kisruh politik ini muncul menjadi pemenang setelah pertumbuhan PDB pada 2012 lebih cepat dari Indonesia yaitu 6,6%.

Indonesia di sisi lain, justru harus berhadapan dengan perlambatan ekonomi setelah pemerintah gagal mengurangi alokasi subsidi yang akan mengeringkan keuangan pemerintah, menumbangkan rupiah, sekaligus meluluhkan kepercayaan investor asing. Ekonomi Indonesia pada 2012 hanya tumbuh 6,23%.

Kemarin, Indonesia melaporkan kinerja ekonomi Indonesia kuartal I-2013 tumbuh 6,02% atau yang terendah dalam dua tahun terakhir. Pemerintah Filipina sendiri baru mengumumkan kinerja kuartal I pada 30 Mei.

Pada kuartal III-2012, Filipina berhasil menggeser Indonesia dari posisi kedua negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di kawasan Asia. Dengan pertumbuhan 7,1%, Filipina melewati Indonesia yang hanya tumbuh 6,2%.

Aquino Vs Yudhoyono

Janji dua presiden masing-masing Susilo Bambang Yudhoyono dan Benigno Aquino III untuk melawan korupsi, defisit angggaran serta mengundang investor asing telah membuat rating kedua negara dinaikkan oleh Fitch Rating dan Moody's Investor Service beberapa tahun lalu.

Presiden Filipina Aquino dianggap telah berhasil meningkatkan belanja negara dan mengatur defisit anggaran di tengah upayanya mencari pendanaan senilai US$ 17 miliar untuk investasi infrastruktur penunjang pertumbuhan.

Filipina berhasil mendorong defisit anggaran turun di bawah 2% dari PDB pada 2012 dari sebelumnya 3,9% pada 2010.

Dipihak lain, Presiden Yudhoyono yang memasuki periode terakhir jabatannya, justru gagal memangkas anggaran subsidi yang dikhawatirkan mengeringkan keuangan pemerintah.

Investasi Asing

Pada faktor ini, Indonesia muncul sebagai pemenang dengan berhasil menggaet investasi asing hingga US$ 19,2 miliar pada 2012, atau setingkat di bawah Singapura yang menarik investasi hingga US$ 54 miliar. Sementara Filipina hanya mampu menyedot investasi asing sebesar US$ 1 miliar.

Pertumbuhan Ekonomi 2012

Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi sepanjang 2012 sebesar 6,23%, kalah dibandingkan Filipina yang mampu tumbuh 6,6%.

Populasi

Indonesia dianggap memiliki keunggulan jumlah penduduk yang berjumlah 240 juta jiwa atau lebih dari 2 kali lipat dari penduduk Filipina yang mencapai 100 juta jiwa.

Kinerja Pasar Modal

Kedua negara di Asia Tenggara ini diketahui berhasil menunjukan kinerja pasar modal terbaik di dunia. Namun secara spesifik, Indonesia mengalami pertumbuhan lebih baik dengan mencetak pertumbuhan pasar modal sebesar 20% hingga April 2013. Di pihak lain, pasar modal Filipina hanya tumbuh 16%.

Indeks Persepsi Korupsi

Meski sama-sama berada di jajaran 100, Filipina mamu menunjukan kinerja pemberantasan korupsi lebih baik dari Indonesia. Dalam peringkat Transparency International Corruption Perception Index, Filipina berada di posisi 105 dunia pada 2012 atau naik dari sebelumnya di peringkat 139 dunia pada 2009.

Sementara peringkat IPK Indonesia tahun lalu justru melorot ke peringkat 118 dunia, dari posisi 111 pada tiga tahun sebelumnya.

0 comment:

Post a Comment