"Bukan seperti itu teorinya. Yang perlu kita lakukan itu, apa perlu harus ada pameran mobil? Pak Gubernur ingin PRJ betul-betul pesta rakyat. Transaksi perdagangan untuk kelas-kelas ke bawah," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta itu di Balaikota Jakarta, Rabu (5/6/2013).
Tahun ini, kata dia, untuk memperingati HUT DKI ke 486 tahun, Pemprov DKI juga akan menggelar pesta rakyat di Monas dan kembali menyelenggarakan Jakarta Night Festival dengan konsep Car Free Night. Melalui penyelenggaraan Jakarta Fair tahun ini, Basuki mengharapkan PT JI Expo bisa membagi keuntungan acara tersebut kepada DKI.
Pemprov DKI, kata Basuki, memiliki saham kepemilikan sebesar 13,1 persen dari BUMD tersebut. Namun, selama tujuh tahun, PT JI Expo hanya membagi deviden (keuntungan) sebesar Rp 1,7 miliar untuk DKI.
"Harapan kita, DKI bisa dapat duitlah. Namanya juga Jakarta Fair, masak kita enggak dapat duit?" ujar mantan Bupati Belitung Timur itu.
Saat ini, Basuki memerintahkan Asisten Pemerintahan Sylviana Murni untuk mengevaluasi Peraturan Daerah (Perda) penyelenggaraan PRJ. Selain itu, DKI juga akan mempelajari sisi legal penyelenggaraan agenda tahunan itu, apakah harus memakai PT JI Expo sebagai penyelenggara tunggal atau memang boleh dialihkan ke penyelenggara lainnya.
Pemprov DKI akan mengevaluasi seluruh isi Perda tersebut, terutama bagaimana menolong para Usaha Kecil Menengah (UKM) dan produk-produk kreatif untuk memiliki lokasi berjualan yang murah dan terjangkau.
0 comment:
Post a Comment