Friday, 14 June 2013

Taman Nasional Rinjani, Gunung Terindah di Asia Tenggara.


Keheningan dan keindahan Gn Rinjani di pagi hari, membuat pendaki yang datang akan selalu ingin kembali.

Gunung Rinjani merupakan salah satu ikon dari Keindahan alam Indonesia, tidak heran Rinjani menarik banyak Wisatawan Mancanegara untuk mendakinya dan melihat langsung keindahan Gunung Rinjani ini. Selain itu Gunung Rinjani merupakan salah satu Spot Terindah dan diincar oleh banyak Fotografer, karena medannya untuk mendaki terbilang sulit dan butuh persiapan yang matang. Dibutuhkan banyak persiapan dan perlengkapan untuk bisa mendaki dengan nyaman.

Ketika kita mendengar Gunung Rinjani yang terbayang adalah keindahan Gunung ini dan cerita cerita seru selama pendakian, tidak heran Gunung Rinjani merupakan sebuah gunung yang eskotik dan sebuah ikon di Pulau Lombok di provinsi Nusa Tenggara Barat. Dengan tingginya yang mencapai 3.726 meter dari permukaan laut (mdpl).

                  
Bukit dan pegunungan Gunung Rinjani, ditambah bunga Edelweiss disekitar gunung.

Gunung Rinjani terletak di 3 wilayah Kabupaten di Lombok, yakni Lombok Barat, Lombok Tengah dan Lombok Timur dan masih berstatus gunung api aktif sampai sekarang. Aktivitas Rinjani terakhir terjadi pada tahun 2010 lalu, yang melontarkan lava dan meterial vulkanik lainnya hingga area sejauh 5,5 km. walaupun masih beberapa kali meletus, kita masih bisa mendaki. Tentunya dengan ijin terlebih dahulu ke Taman Nasional, karena merekalah yang bisa menentukan kita untuk bisa naik apa tidaknya dengan memperkirakan cuaca alam dan aktivitas gunung tersebut.

Saya dari dahulu memang sudah ingin sekali untuk mendaki Gunung Rinjani ini, karena beratnya medan dan persiapan fisik inilah yang membuat terus batal dan akhirnya datang juga kesempatan untuk mendaki Gunung Rinjani. Saat ini Gunung Rinjani juga telah lama menjadi obsesi berbagai kalangan, mulai dari pendaki gunung, peneliti lingkungan dan gunung api, para fotografer baik professional maupun hobby, hingga wisatawan penikmat alam dan keindahan. Alamnya yang kaya dengan keanekaragaman hayati, medannya yang menantang, serta panorama alamnya spektakuler menjadi rangkaian daya tarik dari gunung ini. 

                   
kita bisa naik mobil offroad untuk menuju pintu hutan di Sembalun Rinjani, sebelum memulai pendakian.

Puncak Gunung Rinjani, panorama alamnya yang spektakuler serta medannya yang menantang adalah daya tarik utama bagi para pendaki gunung. Selain itu, di kawasan ini juga terdapat Danau Segara Anak, sumber mata air panas berikut air terjunnya, sebagai daya tarik lainnya. Kawasan Rinjani menjadi habitat ragam flora dan fauna serta fenomena alam yang dapat menjadi sumber plasma nutfah dan sangat berguna untuk pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan hingga penelitian. 

Dengan kekayaan yang dimilikinya, pada tahun 1997 pemerintah Indonesia menetapkan kawasan Gunung Rinjani sebagai Taman Nasional, dengan luas kawasan perlindungan yang mencapai 41.330 hektar. Untuk pencinta Fotografi saya menyarankan untuk melewati Rute Sembalun, karena dari sini kita bisa menikmati banyak landscape Pegununungan dan bukit. Tidak hanya itu, disini kita bisa menikmati pemandangan Savana dan rumput disekitar kita.

Pendakian Gunung 
Sebagian besar Para Pendaki adalah Wisatawan Mancanegara, jarang saya jumpai Orang Indonesia yang mendaki. Ini dikarenakan Pendakian gunung menjadi aktivitas yang paling populer di Taman Nasional Rinjani. Hampir setiap akhir pekan, gunung ini diramaikan oleh para pendaki gunung yang ingin menjejakkan kakinya di atap Bumi Lombok ini. 


Sebenarnya ada 3 rute pendakian untuk menuju Puncak Rinjani, tetapi saat ini ada 2 rute resmi yang telah ditetapkan oleh pengelola Taman Nasional Rinjani, yakni rute Lawang Senaru dan Lawang Sembalun. Dan dari kedua rute ini, Lawang Sembalun adalah rute favorit para pendaki mengingat jaraknya yang lebih dekat dengan puncak. Dan satu Rute lainnya adalah Torean, bagi yang tidak mengenal medan dan tidak punya fisik yang kuat saya sangat tidak menyarankan untuk melewati rute ini.

Terletak di sisi timur laut dari puncak Rinjani, Desa Sembalun dapat dicapai selama 4 hingga 5 jam dengan kendaraan, dari Mataram atau kawasan Senggigi. Waktu pendakian dari sini ke Puncak Rinjani berlangsung sekitar 7 jam. Tetapi pada umumnya pendakian Rinjani kalau sambil memotret bisa membutuhkan waktu 10 sd 11 jam.

Foto dari atas bukit, tampak Desa Sembalun dan Gunung Rinjani.

Untuk Trip Pendakian Fotografi saya sangat menyarankan dari Rute Sembalun, karena Pendakian dari Desa Sembalun cukup seru. Di awal perjalanan, medan yang dilalui berupa padang rumput yang luas yang diselingi pepohonan, dengan kondisi medannya yang relatif datar. Karenanya, dalam perjalanan kita bisa menyaksikan panorama sekitar. Terkadang lereng puncak Rinjani pun bisa terlihat jelas bila langit sedang cerah. 

Hal ini sangat berbeda dengan kondisi di Jawa atau Sumatera yang biasanya berupa hutan tropis yang lebat. Kondisi pendakian sedikit berbeda setelah melewati pos-3. Kali ini, pepohonan besar makin banyak dijumpai dan medan cenderung menanjak sehingga akan menguras tenaga.

pemandangan selama kita mendaki dari rute Sembalun, ga akan bosen dijalan deh.

Yang menarik, di rute ini juga terdapat sebuah daerah yang dikenal dengan “Bukit Penyesalan”. Dinamakan demikian karena, ketika berada di sini, banyak pendaki yang kemudian merasa menyesal dalam mendaki Rinjani. Tanjakan curam dan bukit seakan tiada berujung. 

Plawangan Sembalun adalah sebuah dataran memanjang yang berada persis di sisi jurang yang terjal dan sangat dalam. Tempat ini menjadi camp favorit para pendaki sebelum menuju puncak Rinjani pada keesokan harinya. Panorama yang disuguhkan di Pelawangan Sembalun sungguh memikat. Mata akan disuguhkan bentangan alam yang berupa Puncak Rinjani, lereng-lereng yang berbaris dan terjal serta Danau Segara Anak di bawah sana. 


di Pelawangan dan dibukit ini kita mendirikan tenda untuk tidur.

Jika masih punya stamina yang kuat dari Pelawangan kita bisa melanjutkan Summit attack alias pendakian menuju puncak Rinjani biasanya dilakukan pada pagi-pagi buta, sekitar pukul 2.00. Waktu tersebut dipilih agar pendaki bisa mendapatkan momen sunrise di puncak Rinjani.

Pendakian ke puncak Rinjani membutuhkan semangat serta fisik yang mumpuni. Selain masih harus melawan rasa kantuk dan udara yang dingin, medannya yang berpasir cukup menyulitkan dalam melangkah. Kendati begitu, banyak sudah pendaki yang akhirnya bisa menggapai puncak. Ketika berhasil menjejakkan kaki di puncak, seluruh “pengorbanan” dijamin akan terbayar lunas.

Dari puncak, pendakian diarahkan kembali ke Plawangan Sembalun dan selanjutnya turun ke Desa Sembalun. Perjalanan turun akan berlangsung lebih cepat. Para pendaki bisa tiba di Desa Sembalun pada sore atau petang hari.

Danau Segara Anak, yang berada di ketinggian 2.010 mdpl, merupakan salah satu lokasi favorit di Rinjani. Tak hanya menawarkan suasananya yang hening, danau ini menyajikan panorama alamnya yang mengagumkan. Siapa pun akan merasa betah kala berada di sini. Di danau seluas sekitar 1.100 hektar ini juga banyak terdapat ikan yang juga menjadi hidangan makan malam favorit para pendaki. Bulan Juli hingga Agustus adalah musim terbaik untuk mendaki Rinjani. Pada waktu tersebut, pendakian akan berlangsung meriah dengan banyaknya pendaki gunung. 

Pemandangan Gunung Rinjani, tidak salah Gn Rinjani merupakan salah satu Gunung Terindah di Asia Tenggara.

Secara umum, medan pendakian di Gunung Rinjani tak bisa dikatakan mudah. Selain fisik dan mental yang prima, diperlukan pula perlengkapan yang memadai untuk meminimalkan segala resiko yang bisa terjadi. 

Kendati demikian, bagi mereka yang tergolong awam dalam pendakian gunung tetap bisa menikmati Rinjani, yaitu dengan menggunakan jasa trekking organizer (TO) atau travel agent yang memiliki spesialisasi dalam mengelola pendakian yang banyak terdapat di Mataram atau di Desa Sembalun atau Senaru. Tarif yang dipatok bisa mencapai Rp 1,5 juta per orang, tergantung paket perjalanan yang dipilih. Biaya tersebut biasanya sudah termasuk jasa pemandu dan portir, perlengkapan dan perbekalan selama pendakian. 

0 comment:

Post a Comment