Saturday, 15 June 2013

6 Ancaman Malware Jika Pakai Software Bajakan


Rendahnya kesadaran masyarakat Indonesia untuk mengadopsi software original menggelitik Microsoft untuk menggelar kampanye 'Keep It Real' guna meminimalisir hal tersebut. Menurut Microsoft, setidaknya ada 50 persen pengguna komputer di Indonesia yang tidak sadar jika software yang digunakannya merupakan produk bajakan.

Berdasarkan Computer Security Study Microsoft 2013, dua dari tiga komputer yang menggunakan software bajakan rentan terinfeksi malware. Hal ini dapat mengancam data yang dimiliki oleh pengguna komputer.

Microsoft mengungkap ada enam jenis ancaman malware yang terdapat dalam software bajakan, yaitu:
1. Beberapa jenis malware memudahkan hacker untuk mengambil alihwebcam tanpa diketahui oleh pengguna komputer
2. Virus yang terdapat dalam software bajakan bisa merusak, membekukan, hingga menghilangkan data pengguna
3. Software bajakan memudahkan hacker mencuri password dan mengambil alih rekening bank dan kartu kredit pengguna
4. Mayoritas software Windows bajakan tidak didukung dengan fitur keamanan sehingga data-data pengguna tidak terlindung dari ancaman malware
5. Software bajakan bisa digunakan untuk mengganti harddisk asli pengguna dengan salinan yang tidak resmi sehingga garansi pabrikan komputer menjadi tidak valid
6. Software bajakan kerap digunakan untuk menyebarkan virus dari komputer pengguna tanpa sepengetahuan sang pemilik.

Kampanye 'Keep It Real' yang dicetuskan Microsoft berupaya untuk meminimalisir kemungkinan-kemungkinan di atas. Data dari Norton Cybercrime 2012 menunjukkan bahwa biaya yang dikeluarkan pengguna komputer skala global akibat cybercrime mencapai USD 100 milyar/ tahun atau sekitar USD 197 per pengguna komputer.

"Microsoft Indonesia melakukan kampanye melalui video yang akan mengunggah kesadaran masyarakat akan bahaya malware. Video tersebut bercerita tentang akibat penggunaan software bajakan mulai data yang terhapus otomatis, akun bank yang diambil alih oleh hacker, saldo rekening berkurang, hingga aksi rekam menggunakan webcam yang tidak diketahui pengguna," ujar Willy Hendrajudo, Central Marketing Organization Lead Microsoft Indonesia di sela diskusi media mengenai Kampanye Keep It Real di area Balai Sidang Jakarta.

0 comment:

Post a Comment