Saturday 1 June 2013

Waspada, Inilah Ciri-Ciri Toko Online Fiktif

Di ranah seluler, penipuan yang marak adalah memanfaatkan SMS pemenang undian palsu. Sementara di ranah internet, aksi tipu-tipu yang paling sering dilakukan di Indonesia adalah penipuan yang memanfaatkan toko online palsu.

Modusnya sederhana, mengelabui korban dengan iming-iming gadget super murah -- mulai dari BlackBerry, iPhone, iPad, kamera ataupun notebook. 

Kalau di akhir tahun 2012, penipuan yang paling marak adalah yang menggunakan tema barang elektronik murah Batam. Di tahun 2013, nama Batam masih digunakan walaupun tidak setinggi tahun lalu dan mulai ada online shop fiktif yang menggunakan nama lain seperti Pusat Selular Roxy Mas sebagai alamat toko fiktif tersebut.

Selain itu, banyak online shop yang berusaha meyakinkan korban dengan memberikan bukti palsu dan tidak cukup dengan memberikan rayuan harga miring. Tampilan situs yang meyakinkan, testimoni palsu bahwa barang dikirimkan sampai lengkap dengan akun Facebook plus menampilkan dokumen perusahaan (TDP) yang sudah diedit secara digital.

Hebatnya lagi, menurut pantauan Vaksincom, aksi ini juga muncul di salah satu forum online terbesar di Indonesia, Kaskus. Sebenarnya komunitas agan-agan Kaskus dapat dikatakan cukup fasih di dunia internet. 

Komunitas Kaskus pula yang mengeluarkan mata uang Kaspay dan sistem wasit dimana pembeli tidak mengirimkan langsung uangnya kepada penjual dan sebaliknya. Penjual juga tidak langsung mengirimkan barang ke pembeli, tetapi pembeli mengirimkan uang ke rekber (rekening bersama) milik pihak ketiga (wasit) yang telah 'disertifikasi' dan terpercaya. 

Namun celakanya sistem ini juga diincar oleh penipu yang memanfaatkan celah anonimitas di internet dan berpura-pura menjadi pihak ketiga/wasit. 

Selain itu, ada satu link penipuan yang diletakkan di forum pada situs resmi tabloid selular yang menawarkan gadget dengan harga miring dan dapat dipastikan merupakan toko online abal-abal. 

Karena itu, Vaksincom menyarankan Anda untuk selalu berhati-hati. Bukan untuk menghindari transaksi online. Namun selalu mengutamakan akal sehat dan jangan mudah terkecoh oleh tawaran menggiurkan.

TDP Aspal & Testimoni Aba-abal

Pada umumnya, para penipu toko online fiktif ini akan mengandalkan beberapa trik yang pada dasarnya ingin menunjukkan kredibilitas mereka agar si calon korban tergiur menjadi korban. Adapun beberapa trik yang umum dilakukan adalah:

1. Mengandalkan harga murah yang menggiurkan untuk memancing minat calon korbannya.

2. Menggunakan nama situs yang bonafid dan mendompleng nama-nama toko yang ada di dunia nyata dan sudah terkenal seperti Batam, Batavia, Anugerah, LuckyPalza (plesetan dari Lucky Plaza, pusat perbelanjaan terkenal di Singapura)
Beberapa toko online fiktif bahkan mulai memberikan alamat palsu di Roxy Mas





3. Desain situs yang cukup menarik lengkap dengan foto-foto dan katalog produk yang lengkap dan detail. Memiliki Yahoo Messenger contact, Facebook page dan Twitter, biar kelihatan asli tapi nga aktif/jarang aktif



4. Adanya testimoni palsu seakan-akan banyak sekali pelanggan yang puas atas layanan dan kecepatan layanan. Tidak lupa pujian dan rekomendasi diberikan pada testimoni-testimoni palsu tersebut. 

Yang cukup menarik, testimoni palsu ini pada umumnya dihubungkan dengan akun Facebook dari pemberi testimoni yang unik.



5. Logo-logo Tiki JNE dan Kantor Pos yang lengkap dengan nomor telepon Tiki JNE dan Pos Indonesia disertai dengan logo-logo bank besar seperti BCA, BNI, Mandiri dan BRI.
Namun tidak pernah menampilkan nomor rekening dan nama pemilik rekening pada situs dan hanya melampirkan nomor telepon seluler yang perlu dihubungi untuk mendapatkan nomor rekening penipu



Bahkan ada beberapa situs yang berani menunjukkan TDP (Tanda Daftar Perusahaan) yang jika diteliti sebenarnya TDP tersebut palsu karena telah diubah secara digital


Sebagai gambaran, jika Anda teliti gambar 5 di atas, stempel TDP tersebut milik Pemerintah Kota Jakarta. Namun TDP dikeluarkan di Denpasar, Bali oleh Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan kota Batam.

0 comment:

Post a Comment