Diakui
atau tidak, profesi atau pekerjaan yang dimiliki secara tidak langsung
dapat mempengaruhi berat badan seseorang. Tingginya tingkat stress,
tekanan kerja hingga aktivitas yang sebagian besar dihabiskan hanya
dengan duduk di depan monitor komputer disebut menjadi faktor pemicu
utama. Tapi sebenarnya, apakah pekerjaan atau profesi yang paling
beresiko untuk meningkatkan berat badan?
Seperti yang dilansir Daily Mail, Senin (11/06/2012), sebuah situs mengenai karir, CareerBuilder.com, belum lama ini behasil menemukan fakta mengenai profesi apa saja yang paling rentan mengalami kegemukan dan obesitas. Menurut mereka, profesi sebagai agen perjalanan, hakim dan pengacara yang paling berpotensi menciptakan kondisi tersebut.
Ketiga profesi itu disebut menjadi pemicu utama yang membuat individunya mengalami kenaikan berat badan secara drastis.
Temuan tersebut didapatkan dari hasil survey yang dilakukan terhadap lebih dari 5.700 orang dengan usia 18 tahun ke atas dari berbagai industri. Penelitian ini mengambil urutan dengan minimal 44 persen karyawan dari sebuah industri itu mengalami kenaikan berat badan sejak mereka bergabung di industri tersebut.
Selain ketiga profesi itu, beberapa profesi lain yang rentan terhadap obesitas adalah pekerja sosial, guru, seniman, desainer, arsitek, asisten administrasi, petugas kesehatan, polisi, dan pemadam kebakaran.
Tak hanya itu, profesi-profesi lain, seperti humas, marketing, juga teknologi informasi (IT) juga berisiko mengalami masalah berat badan ini.
Survei ini juga menemukan, 26% pekerja yang menjadi responden mengalami kenaikan berat badan lebih dari 5 kg , dan 14% responden mengaku mengalami kenaikan berat badan lebih dari 10 kg. Sementara itu, hanya 16% pekerja mengaku mengalami penurunan berat badan.
Lebih dari setengah responden yang disurvei merasa, kenaikan berat badan terjadi karena pekerjaannya menuntutnya untuk duduk sepanjang hari.
Bahkan, karena pekerjaan itu juga, sekitar 56 persen responden ini terpaksa makan siang di meja kerja, yang juga adalah faktor pendukung kenaikan berat badan.
Para karyawan ini juga mengklaim, terdorong untuk mengemil karena merasa stres (37%). Sementara 23% mengaku makan makanan yang bukan masakan rumah alias di restoran secara rutin.
Hanya 19% yang mengatakan sering melewatkan waktu makan karena waktu kerja yang sangat padat, sementara 18% pekerja menyalahkan perayaan di kantor, seperti arisan, pesta ulang tahun, dan sebagainya yang membuat berat badan mereka bertambah.
Jika sudah begitu, ada baiknya stress atau tekanan kerja yang dialami diimbangi dengan olahraga yang teratur.
Seperti yang dilansir Daily Mail, Senin (11/06/2012), sebuah situs mengenai karir, CareerBuilder.com, belum lama ini behasil menemukan fakta mengenai profesi apa saja yang paling rentan mengalami kegemukan dan obesitas. Menurut mereka, profesi sebagai agen perjalanan, hakim dan pengacara yang paling berpotensi menciptakan kondisi tersebut.
Ketiga profesi itu disebut menjadi pemicu utama yang membuat individunya mengalami kenaikan berat badan secara drastis.
Temuan tersebut didapatkan dari hasil survey yang dilakukan terhadap lebih dari 5.700 orang dengan usia 18 tahun ke atas dari berbagai industri. Penelitian ini mengambil urutan dengan minimal 44 persen karyawan dari sebuah industri itu mengalami kenaikan berat badan sejak mereka bergabung di industri tersebut.
Selain ketiga profesi itu, beberapa profesi lain yang rentan terhadap obesitas adalah pekerja sosial, guru, seniman, desainer, arsitek, asisten administrasi, petugas kesehatan, polisi, dan pemadam kebakaran.
Tak hanya itu, profesi-profesi lain, seperti humas, marketing, juga teknologi informasi (IT) juga berisiko mengalami masalah berat badan ini.
Survei ini juga menemukan, 26% pekerja yang menjadi responden mengalami kenaikan berat badan lebih dari 5 kg , dan 14% responden mengaku mengalami kenaikan berat badan lebih dari 10 kg. Sementara itu, hanya 16% pekerja mengaku mengalami penurunan berat badan.
Lebih dari setengah responden yang disurvei merasa, kenaikan berat badan terjadi karena pekerjaannya menuntutnya untuk duduk sepanjang hari.
Bahkan, karena pekerjaan itu juga, sekitar 56 persen responden ini terpaksa makan siang di meja kerja, yang juga adalah faktor pendukung kenaikan berat badan.
Para karyawan ini juga mengklaim, terdorong untuk mengemil karena merasa stres (37%). Sementara 23% mengaku makan makanan yang bukan masakan rumah alias di restoran secara rutin.
Hanya 19% yang mengatakan sering melewatkan waktu makan karena waktu kerja yang sangat padat, sementara 18% pekerja menyalahkan perayaan di kantor, seperti arisan, pesta ulang tahun, dan sebagainya yang membuat berat badan mereka bertambah.
Jika sudah begitu, ada baiknya stress atau tekanan kerja yang dialami diimbangi dengan olahraga yang teratur.
0 comment:
Post a Comment