Situasi di Papua kembali mendapat sorotan internasional setelah
Wakil Ketua Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Mako Tabuni tewas
ditembak, Kamis pekan lalu. Polisi mengklaim dia melawan saat akan
ditangkap bersama pegiat KNPB lainnya. Polisi menggrebek markas KNPB
yang dituding terlibat penembakan terhadap warga asing dan aparat
keamanan.
Kondisi Papua tak pernah aman ini menjadi bahasan
dalam sidang Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa di Kota
Jenewa, Swiss, bulan lalu.
Semua perkembangan itu makin
menguatkan tekad para tokoh prokemerdekaan buat membebaskan Papua dari
Indonesia. Menteri Luar Negeri Republik Federal Papua Barat Jacob
Rumbiak sesumbar mereka bisa merdeka dan berdaulat paling lambat dua
tahun lagi. Bahkan, ia mengklaim sudah mendapat dukungan dari 111
negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Kanada, dan Jepang.
Republik
Federal Papua Barat merupakan pemerintahan sementara gerakan separatis
Papua yang dibentuk berdasarkan kongres ketiga di Jayapura, pertengahan
Oktober tahun lalu. Republik Federal ini menggantikan Otoritas Nasional
Papua Barat dideklarasikan delapan tahun lalu.
Rumbiak berharap
Jakarta mau memberikan pengakuan kemerdekaan terhadap Republik Federal
Papua Barat. "Jadi tidak perlu menggelar referendum seperti waktu di
Timor-Timur. Itu menghabiskan uang saja," kata Rumbiak.
Berikut penjelasan Rumbiak mengenai persiapan kemerdekaan Papua saat dihubungi Faisal Assegaf dari merdeka.com melalui telepon selulernya, Rabu (20/6):
Bagaimana komentar Anda soal penembakan di Papua?
Jangan
alihkan isu Papua dengan penembakan misterius. Kalau Jakarta serius
ingin berdialog, bebaskan seluruh tahanan politik dan tarik semua
personel keamanan dari Papua.
Anda ingin dialog atau merdeka?
Jakarta
sudah tahu keinginan kami buat merdeka. Jadi tidak perlu menggelar
referendum seperti waktu di Timor-Timur. Itu menghabiskan uang saja.
Lebih baik, Jakarta memberikan pengakuan saja, jadi kami bisa cepat
mengurus negara kami sendiri.
Memangnya Papua sudah siap menjadi negara sendiri?
Kami punya kekayaan alam. Kalau Jakarta dan kami bisa bersahabat dan pisah baik-baik, kami nanti bisa bantu Indonesia.
Sudah bentuk pemerintahan?
Dalam
Kongres ketiga di Lapangan Sakeus, Jayapura, 19 Oktober 2011, kita
sudah mendeklarasikan Republik Federal Papua. Kongres selama tiga hari
sejak 17 Oktober itu sudah membentuk Dewan Nasional Papua Barat yang
sudah meilih Presiden Republik Federal Papua Barat Forkorus Yaboisenbut
dan Perdana Menteri Edison Warumi. Deklarasi itu didukung tujuh wilayah
adat di Papua.
Siapa saja sudah mendukung Papua buat merdeka?
Dari
dokumen pemerintah Indonesia, ada 14 negara mendukung penuntasan
kejahatan kemanusiaan di Papua. Dokumen di luar negeri yang kami
ketahui, ada 97 negara mendesak pengiriman misi PBB di Papua. Sokongan
itu juga termasuk dari Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Kanada,
Jerman, dan Jepang. Negara-negara Amerika Latin, seperti Cile dan
Meksiko, juga sudah menyatakan dukungan. Total ada 111 negara.
Negara-negara ini pula yang kami harap dalam Sidang Majelis Umum PBB
September mendatang, mendorong pengakuan Republik Federal Papua Barat
sebagai sebuah negara merdeka dan berdaulat.
Memangnya, pihak Anda sudah mengirim surat permohonan?
Surat itu sudah kami kirim tahun lalu.
Apalagi persiapan untuk merdeka?
Akhir tahun ini, kami akan membuka mission desk di PBB buat memperjuangkan pengakuan kemerdekaan Papua.
Minta pengakuan kemerdekaan dari Jakarta tidak mungkin, jadi kapan kira-kira diakui oleh PBB sebagai negara?
Paling lambat dua tahun lagi. Tapi sebenarnya bisa lebih cepat dari itu kalau Jakarta mau memberi pengakuan segera.
Jadi Anda bakal memanfaatkan momentum pemilu di Indonesia?
Kami
berharap kandidat atau presiden baru Indonesia pada 2014 siap bekerja
sama dengan negara baru bernama Republik Federal Papua Barat.
Kalau sudah merdeka, Anda bakal menuntut pejabat Indonesia ke mahkamah internasional?
Kami
tidak akan menuntut para jenderal karena mereka cuma melaksanakan
perintah. Yang akan kami tuntut pembuat keputusan politik, yakni
pemerintah dan DPR. Tapi kalau mereka mengaku salah kami akan
mengampuni. Kami orang-orang penuh cinta kasih, tidak suka membunuh.
Mulai dari pemerintahan siapa?
Mohamad Yamin.
Biodata
Nama : Jacob Rumbiak
Tempat/Tanggal Lahir : Ayamaru (Sorong), 11 Maret 1955 (di paspor tertulis 1958)
Agama : Protestan (lebih senang disebut pengikut Yesus)
Alamat : Melbourne, Negara Bagian Victoria, Australia
Hobi: Menyanyi dan bermusik
Status : Menikah dengan perempuan keturunan Irlandia dan memiliki tiga putra
Pendidikan
Sarjana Matematika, lulusan dari IKIP Bandung
Pernah kuliah di jurusan Fisika ITB
Jabatan
Menteri Luar Negeri Otoritas Nasional Papua Barat (Agustus 2004 - Oktober 2011)
Menteri Luar Negeri Republik Federal Papua Barat (Oktober 2011 - sekarang)
Thursday, 7 February 2013
111 Negara dukung Papua Merdeka
Thursday, February 07, 2013
No comments
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comment:
Post a Comment