ARTIKEL YANG MASIH BERKEMBANG, ISI ARTIKEL AKAN DI PERBARUI JIKA ADA INFO TAMBAHAN
!!! PERHATIAN !!!
ARTIKEL INI MENGANDUNG GAMBAR-GAMBAR YANG MEMILUKAN
ARTIKEL INI MENGANDUNG GAMBAR-GAMBAR YANG MEMILUKAN
Anomali, Keganjilan dan Kejanggalan Pada “Tragedi Bom Boston Marathon 2013″ Memicu Bermacam Konspirasi
FOTO KIRI: Terlihat tidak ada darah setetes pun di sekitar titik ledakan, dan seharusnya titik ledakan atau “ground zero”
harus bersih, karena disanalah titik hempasan paling besar atau paling
kuat berada (lihatlah pada kejadian bom-bom di seluruh dunia) dan darah
bukanlah cairan biasa, sejatinya darah adalah sel, tidak cair, darah
adalah kental. (klik pada gambar untuk resolusi lebih besar).
FOTO KANAN: Terlihat
dampak dari daya ledak bom Boston dari kaca-kaca yang ada di toko-toko
dab gedung didekatnya. Tampak kaca-kaca tersebut ada yang tetap utuh
(silang hijau), retak (silang kuning) atau hancur (silang merah). Dari
gambar diatas terlihat bom berkuatan rendah atau kecil (lihatlah pada
kejadian bom-bom di seluruh dunia) ini salah satu bukti lagi bahwa bom
berdaya ledak kecil. (klik pada gambar untuk resolusi lebih besar)
Just
as with the Madrid Bombing and 7/7 Bombings in London and countless
others, a drill coincides with the real event. This is done so that if
the compartmentalized operation is exposed the operatives executing the
attack can simply claim they were part of the drill. (Alex Jones)
Dugaan awal agenda AS dalam Operation False Flag (OFF) pada Tragedy Boston Marathon:
Sepertinya,
AS ingin menunjukkan kepada Russia dan kemudian berharap dapat
merangkul Russia, dalam hal ini adalah agenda AS untuk memerangi apa
yang menurut dari sudut pandangnya sendiri tentang “ekstrimis Islam”.
Dalam tragedi Boston ini AS berusaha
untuk dapat membuktikan dan meyakinkan kepada Russia bahwa “mereka
sejalan” dan membuat skenario bahwa ada seorang “calon pemimpin
Chechnya” yang selama ini ingin merdeka dari Russia namun AS berhasil
menumpasnya melalui tragedi Boston Marathon ini. Sekali lagi, agenda ini
belum tentu 100% benar, hanya merupakan dugaan sementara. (21 April 2013, penulis)
Tragedi bom di acara lomba lari maraton Boston (Boston Marathon 2013), Amerika Serikat, sejauh ini menurut “versi FBI dan kepolisian”, telah dikabarkan menewaskan 3 orang.
Dari 3 orang korban yang tewas akibat bom
Boston, adalah Krystle Campbell, korban kedua adalah anak berusia 8
tahun bernama Martin Richard, sedangkan korban tewas terakhir adalah
seorang wanita bernama Lu Lingzi warga negara Cina, sementara sekitar
134 lainnya cedera, 15 di antaranya luka parah.
Versi FBI dan polisi menyebutkan ada
korban keempat yang tewas tidak ditempat kejadian, tapi di kampus MIT,
seorang polisi bernama Sean Collier. Versi FBI menyebitkan ia tewas
karena ditembak saat tersangka-2 bernama Jaher menembaknya saat ingin
mencuri sebuah mobil, padahal Jaher anak 19 tahun itu tak bersenjata.
Korban ditempat kejadian versi FBI: Krystle Campbell (kiri), Martin Richard (tengah) dan Lu Lingzi (kanan)
Tapi hingga detik ini, tak ada berita
tentang para korban diatas tersebut, seperti: dibawa ke rumah sakit mana
jenazah ketiganya, kapan dan bagaimana kabar penguburannya, bagaimana
pernyataan keluarganya,dan lain-lain yang menyangkut ketiga korban tewas
tersebut, LENYAP.
Berita tentang mereka saja tak ada,
apalagi foto peti jenazah? atau foto-foto saat penguburannya, jika
berita tentang mereka ini saja hilang, apalagi berita para korban
luka-luka dan cacat.
Kami harapkan
jika para pembaca memiliki foto-foto yang menyangkut pemakaman atau
upacara penguburan atau foto peti jenazah yang otentik tentang mereka
para ketiga korban tewas diatas, tolong kirimkan link gambar dan
memberitahukan kepada kami.
Pemberitaan di SEMUA televisi-televisi
luar negeri secara terus menerus menekankan kepada publik dunia HANYA
kepada kedua tersangka, versi mereka, video yang itu-itu saja,
diulang-ulang ratusan kali selama berminggu-minggu.
Mengutip laporan Dailymail pada
hari Selasa, 16 April 2013, dengan berani telah menyatakan bahwa
sebenarnya ada tujuh bom yang ditanam di acara itu. Namun hanya ada dua
di antaranya yang berhasil meledak di dekat garis finish dengan selisih
waktu sekitar 12 detik. (lihat video)
Lokasi ledakan hanya berjarak 50-100 meter dari garis finish. Hingga kini belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab atas ledakan itu.
Pada awal penyelidikannya tentang tragedi
ini, polisi setempat sibuk mencari seorang lelaki berkulit gelap yang
selalu berusaha masuk ke wilayah panitia lomba. Pria itu mengenakan
pakaian hitam, menenteng tas ransel hitam, dan beraksen asing.
Berikut ini gambar dalam format gif yang
dapat bergerak, pada gambar tersebut terlihat kemungkinan tersangka yang
menggunakan pakaian hitam dengan celana robek akibat ledakan.
Tapi ada kejanggalan, ia masih dapat
berlari dengan cepat dan bergegas meninggalkan titik ledakan. Gambar
dalam format gif, jika gambar belum bergerak tunggulah beberapa saat:
Dari
gambar bergerak diatas, FBI telah MENOLAK bahwa gambar tersebut adalah
mencurigakan. Bagaimana menurut anda? Seorang berbaju hitam dan
bercelana hitam berlari ditengah kerumunan dengan celana yang robek
sedang menjauhi lokasi dengan gaya lari layaknya “orang sehat” seperti
tak terjadi apa-apa.
Dan dari gambar bergerak diatas juga
membuktikan bahwa sebenarnya bom itu hanya berkekuatan kecil (low
explosive) walau bisa juga membuat orang terluka atau terluka parah.
Seharusnya jika bom berkekuatan sedang saja, pasti akan membuat belasan
kematian terhadap orang-orang terdekat yang ada ditempat kejadian.
Kepala Kepolisian Kota Boston, Komisaris
Edward Davis, mengimbau semua orang untuk kembali ke hotel dan
menghindari kerumunan. Di lain pihak, Presiden Amerika Serikat Barack
Obama berjanji akan mengerahkan semua kekuatan untuk mengungkap pelaku
peledakaan. Pemerintah akan menurunkan polisi federal FBI untuk
menyelidiki kasus ini.
Selain itu, ada juga sebuah foto yang
beredar di internet dan memperlihatkan seseorang yang sedang berjalan di
atap salah satu gedung dipinggir jalan Boylston street, Boston, saat
bom pertama meledak. Tapi untuk kesekian kali FBI kembali menolak
kemungkinan tersangka tersebut.
Dari penyelidikan aparat, memang ada
kemungkinan bom yang meledak dipicu dari handpone, mungkinkah orang
tersebut termasuk tersangka yang memicu meledaknya bom di Boston
Marathon? Berikut gambarnya (klik untuk memperbesar) :
Pada hari Senin siang itu, (15/4/2013), kota Boston memang sedang libur karena ada peringatan Patriot Day atau Hari Pahlawan.
Pada hari itu Boston menggelar acara lari
marathon sebagai ritual tahunan. Semula acara marathon itu diikuti
orang-orang kota sekitar, namun berkembang ke seantero Amerika, dan
disaat ini sudah banyak pelari dunia ikut acara marathon tersebut.
Polisi mengatakan ditemukan tiga
bungkusan barang yang dicurigai sebagai bahan peledak. Polisi dan
gubernur menjelaskan bahwa barang yang tertinggal akan dihancurkan untuk
menghindari kejadian yang parah dan tidak diinginkan.
Obama telah bicara juga dengan Direktur
FBI Mueller untuk segera turun tangan. “Kami belum tahu siapa pelaku dan
mengapa mereka melakukannya? Kami akan segera mengetahuinya. Pelaku
harus mendapat keadilan,” ujar Obama. (Dailymail/CNN/Merdeka/Tempo)
KEGANJILAN-KEGANJILAN PADA BOM BOSTON MARATHON
Namun dibalik peristiwa yang
dipropagandakan di seluruh TV Amerika selama berhari-hari sebagai
peristiwa yang tragis itu, masih banyak anomali, keganjilan dan keanehan
serta kebohongan yang membuat kita geleng kepala, hingga dahi berkerut!
Ada Kegiatan Latihan “Penyisiran Bom” di Lokasi Sebelum Peristiwa Terjadi
Seorang saksi mata pada dua ledakan di
Boston Marathon hari itu mengatakan bahwa ada kegiatan “penyisiran bom”
dengan menggunakan anjing pelacak yang berulang kali diumumkan sebelum
bom meledak dan ia “pikir itu aneh” karena bom tak dapat diendus oleh
anjing-anjing pelacak khusus bom di tempat itu sebelum ledakan..!
Saksi itu adalah pelatih pada University of Mobile Cross Country Ali Stevenson mengatakan kepada Local 15 News
, “Mereka terus membuat pengumuman melalui pengeras suara bahwa semua
itu (penyisiran bom) hanyalah latihan biasa dan tidak ada yang perlu
dikhawatirkan. Sepertinya ada semacam ancaman, tetapi mereka terus
mengatakan bahwa meraka itu hanya latihan”, jelas Stevenson.
Stasiun berita Local 15 News
juga melaporkan bahwa Stevenson “berfikir itu aneh, ada anjing pelacak
bom yang telah mengendus sejak awal dan berada di sekitar garis finish”.
Stevenson kemudian menggambarkan saat mendengar ledakan, ia melarikan
diri dari tempat kejadian, karena baru saja menyelesaikan finish pada
marathon itu.
Jika
laporan ini akurat, jelas menunjukkan bahwa ada kemungkinan mereka
(pihak berwajib) sudah mengetahui ada beberapa tingkatan pengetahuan
sebelumnya dari pemboman tersebut, yang mengakibatkan tewasnya tiga
orang dan melukai sedikitnya 23 orang.
“Fakta membuktikan bahwa
ledakan yang didahului, bahkan tumpang tindih dengan “pelacakan bom”
yang bersifat hampir identik, mencerminkan serangan teror besar seperti
peristiwa lainnya, persis seperti “pemboman 7/7″ di London Inggris,”
ujar Alex Jones seorang pakar penelitian konspirasi.
“Adalah penting untuk menekankan bahwa New York Times baru-baru ini juga melaporkan
bahwa sebagian besar rencana teror domestik baru-baru ini di Amerika
Serikat “telah difasilitasi oleh FBI” , menunjukkan bahwa kejadian di
Boston itu mungkin telah menjadi bagian dari operasi semacam itu,”
tambah Alex Jones.
Bagaimana
mungkin, jika lokasi tersebut yang dibilang “sudah steril” dari bom atau
bahan peledak” dengan pemeriksaan yang begitu sangat ketat dari polisi
yang mengakui dirinya “terhebat di dunia”, dengan pemeriksaan mulai dari
peralatan canggih hingga anjing pelacak khusus bahan peledak dan bom,
tapi masih tetap “kecolongan”?
Semua ini harus dilihat bagaimana media
dan pemerintahan Obama akan memanfaatkan kejadian ini tergantung siapa
yang disalahkan, tapi penasihat Rahm Emanuel “tidak pernah membiarkan
krisis serius ini sia-sia” dan pasti bisa ikut bermain. (lihat video
Boston Marathon: Bombing Drill Coincided With Explosions) (sumber referensi) (Local15TV/NYTimes/InfoWars)
Para Pelari Dari Ketentaraan Amerika Yang Ikut Partisipasi Tiba-Tiba Ditarik Dari Perlombaan Marathon Sebelum Bom Meledak
Seorang saksimata (lihat wawacara video
dibawah) mengatakan bahwa adik iparnya yang merupakan seorang tentara AS
dan sedang mengikuti lomba lari marathon pada Boston Marathon 2013
tiba-tiba saja diperintahkan untuk menghentikan perlomban dan disuruh
keluar dari perlombaan lari marathon Boston tersebut. Ia diperintahkan
mundur dari perlombaan lari secara tiba-tiba oleh atasannya dari
ketentaraan AS dengan alasan ia tidak akan kuat berlari dan akan
mengalami dehidrasi.
Ia pun bingung, bagaimana mungkin bahwa
dia sebagai seorang tentara bisa mengalami dehidrasi saat berlari
marathon dengan minuman yang selalu dibagikan panitia penyelenggara
disepanjang pinggir jalan? Lalu dia diperintahkan oleh kesatuannya itu
untuk berjaga di sebuah rumah sakit dan stand by disana. Lihat wawancara Alex Jones kepada saksi pada video ini: Army’s Runner Pulled Before Boston Blast!
Ledakan di Boston Marathon Termasuk Low Explosion atau bahkan Home-made Explosive
Ledakan pada tragedi Boston Marathon dianggap kecil (low explosion)
dari banyak pengamat teroris dan para pakar explosive. Ini bisa dilihat
dari video yang sudah banyak beredar. Hanya saja, bom dibuat sedemikian
rupa agar asapnya terlihat banyak, bukan dari daya ledaknya.
Asap putih tebal membumbung tinggi agar
bom tersebut dapat di dramatisir dan terlihat menakutkan! Bahkan banyak
yang menganggap bahwa bom itu adalah jenis bom asap (smoke bomb).
Dan banyak pula yang menganggap bahwa bom di Boston Marathon adalah sejenis “bom buatan rumah” atau bahkan “home-made bomb“. Seorang youtuber
mengunggah video hasil analisa dan penelitiannya itu lalu memprediksi
bahwa bom Boston Marathon ini beratnya sekitar 500 lbs (pound) atau
sekitar 225 kilogram. (lihat video)
Seperti anda pernah juga melihat pada
peristiwa “bom-bom asli” seperti misalnya bom di kedutaan besar
Australia di Jakarta, juga dibeberapa tempat lainnya di dunia, bahwa
“bom asli” tak diciptakan dengan banyak asap.
Yang paling utama dari sebuah bom adalah “daya hancur” yang dapat menyebabkan shockwave atau gelombang kejut. Gelombang Shockwave
mempunyai cara kerja menggerakkan atau mendorong udara disekeliling bom
tersebut ke segala arah dengan kecepatan yang luar biasa.
Sejatinya, kecepatan udara yang didorong
oleh daya ledak ini dapat menghancurkan beton, merubuhkan besi hingga
merontokkan daun-daun pepohonan. Tragedi pemboman yang sudah banyak
terjadi tidak mementingkan banyaknya asap yang mengepul dan daya ledak
yang “culun” seperti bom Boston ini.
Pada bom di hotel Marriot Jakarta
misalnya, tersangka yang juga menggunakan tas ransel membuktikan bahwa
korban yang berada belasan meter bisa tewas akibat ledakan yang dianggap
“berkekuatan sedang”.
Masih pada akun youtube yang sama, earthspace101,
menyebutkan bahwa untuk membuat bom seperti ini di Amerika sangatlah
mudah. Apalagi di Amerika semua bahan-bahannya dapat juga dibeli dengan
mudah. Dari foto yang dirilis FBI, bahwa terdapat sisa hasil ledakan
yang diduga dari sebuah kompor bertekanan tinggi yang sudah rusak,
sangat membingungkan publik.
“Bagaimana mungkin,
seperti yang dinyatakan oleh FBI bahwa bom yang menurut badan intelijen
itu menggunakan paku-paku yang dimasukkan ke dalam sebuah kompor
bertekanan tinggi, rusak hanya penyok, tanpa ada lobang-lobang dari
hantaman paku-paku di dalamnya? Minimal kompor akan hancur
berkeping-keping akibat hantaman dari paku-paku tersebut!,” ujar pria
para akun Youtube tersebut.
Pada sisa almunium yang ditemukan (lihat
gambar) hanya ada satu lubang yang memang hasil dari pabrik, bukan
karena paku-paku yang menurut FBI dimasukkan ke dalam bom tersebut.
Akun Earthspace101 juga menyebutkan bahan-bahan bom Boston Marathon bisa jadi terdiri dari: Ammonium Nitrate Fertilizer, Liquid Nitromethane dan Tovex yang ditambahkan ke dalam Hydrazine dan ANFO (Ammonium Nitrate Fuel Oil)
Para pakar peledakan malah menyatakan,
jika sebenar-benarnya adalah bom, maka dipastikan ratusan orang pasti
tewas pada kerumunan orang-orang disepanjang jalan Boylston street tersebut.
Pembuatan bom ini disinyalir sudah
direncanakan bukan untuk mematikan banyak orang karena asapnya saja yang
banyak, tapi daya ledaknya kecil namun bom diciptakan hanya untuk
kehebohan dan tidak terlihat menghancurkan.
Dan tahukah anda, dimana barang bukti “kompor bertekanan” yang dianggap adalah salah-satu bom tersebut ditemukan?
Apakah ditemukan dipinggir jalan, disebrang jalan atau didekat titik kejadian? Tidak.
Sisa bom yang terbuat dari almunium yang
sudah penyok itu ditemukan DIATAS ATAP salah satu gedung dan jaraknya
PULUHAN meter dari titik ledakan tersebut!
Mirip bom kekuatan besar di Kuta Bali
saat bom kekuatan besar di dalam sebuah mobil di Legian meledak, ada
barang bukti kunci terlempar keatas rumah. Tapi kekutan bom Legian Kuta
bali memang besar, bom ada di dalm sebuah mobil dan menghancurkan mobil
itu sendiri dan menghancurkan setidaknya dua buah cafe.
Dalam tragedi ini, untuk membuat sebuah
bom berdaya ledak tinggi sangatlah memungkinkan. Apalagi di Amerika
Serikat, segala peralatan dan bahan peledak (explosive) jauh
lebih mudah di dapat bahkan di toko-toko konvensional, sangat mudah
untuk membuat bom yang daya ledaknya besar di negara tersebut.
FBI Mencurigai Tersangka Dengan Ciri-Ciri Memakai Baju Hitam, Topi Hitam dan Tas Ransel
Dari foto yang beredar, FBI sedang
memburu tersangka pengeboman yang sudah dikantonginya, dengan ciri-ciri
memakai tas ransel hitam dan serta memakai tas ransel “backpaack” yang
juga berwarna hitam.
Setelah banyak peneliti indipenden dan
individu juga tertarik dengan “pemburuan” tersangka tersebut, merekapun
ikut menyeleksi dari sekian banyak foto yang beredar di internet yang
menunjukkan gambar foto disekitar tempat kejadian.
Setelah foto diolah, diteliti, di zoom
atau diperbesar dengan jarak dekat, maka hasilnya didapatlah foto-foto
tersangka seperti dibawah ini (klik pada foto untuk memperbesar):
Keterangan gambar atas: tersangka peledakan kemungkinan juga Navy Seal yang “membonceng” ( sumber: Washington Times & Infowars.com)
Ternyata hasilnya sangat mengejutkan banyak pihak, mereka adalah para tentara spesial AS, the Navy Seal..!! Semua dapat terlihat dari emblem atau badge yang tertempel pada salah satu topi tersangka setelah dilakukan “olah gambar” dengan cara di zoom.
Pada awalnya gambar ini muncul di situs Washington Times dengan judul: Men with backpacks at Boston Marathon private contractors?, lalu situs kedua dari Info Wars, dengan judul: Navy SEALs Spotted at Boston Marathon Wearing Suspicious Backpacks?, kemudian foto yang sangat mencurigakan dari kedua orang ini mulai menyebar ke banyak situs lainnya.
Anehnya foto di atas awalnya diberikan
kepada New York Post oleh FBI sebagai orang-orang yang menarik
perhatian. Tapi sehari kemudian FBI mengatakan bahwa dari foto itu tidak
ada lagi orang-orang yang menarik. (sumber1 sumber2)
Maka konspirasi tragedi ini kian
bertambah hangat untuk diselidiki lebih lanjut oleh berbagai pihak.
Menurut situs Alex Jones, foto diatas juga menarik untuk diselidiki oleh
FBI. Namun setelah kejadian itu barulah versi FBI mengeluarkan
pernyataan bahwa mereka yang ada di dalam foto-foto tersebut adalah para
“kontaktor lapangan” swasta yang sedang disewa oleh pihak
penyelenggara.
Tidak Ada Korban Yang Nyata, Semua Aktor Sudah Disiapkan Sejak Awal?
” Crisis Actors” atau Aktor Krisis (pada
peristiwa-peristiwa tragis) yang diperankan oleh para korban-korban
sudah merajalela di setiap tragedi fatal dan mengerikan dalam semua
agenda pemerintahan AS.
Seperti disebutkan pada awal artikel,
kami harapkan jika para pembaca memiliki foto-foto yang menyangkut
pemakaman atau upacara penguburan atau foto peti jenazah yang otentik
tentang mereka para ketiga korban tewas diatas, tolong kirimkan link
gambar dan memberitahukan kepada kami.
Karena pada suatu gambar dan video yang
memilukan, ada seorang pria dengan kaki buntungnya akibat ledakan yang
semula dinyatakan sebagai Second Lt. Nicholas Vogt, atau Letnan Dua Nicholas Vogt (panggilan: Nick) dan ternyata diklaim sebagai Jeff Bauman Jr.
Di sini kita mengumpulkan gambar pada posting di beberapa thread tentang “Krisis Aktor” dan luka palsu di Boston. Berikut ini yang diposting pada Godlike Productions, yang pada awalnya menebutkan keduanya sama padahal tidak, mereka orang yang berbeda.
Ia sempat diisyukan sebagai salah satu “krisis aktor” pada bom berkekuatan rendah, bom Boston Marathon.
Foto diatas dicari dan didapat oleh
berbagai forum-forum di internet, lalu digabungkan. Setelah foto
tersebut beredar luas, barulah dalam beberapa hari kedepannya (tepatnya
sekitar 2 hari) sejak kejadian, foto orang tersebut ikut diunggah ke
website berita.
Tapi lepas dari semuanya, namun foto tersebut tetap memiliki beberapa keanehan, diantaranya:
1. Tidak terlihat darah berceceran, bahkan setetes pun darah tak keluar dari luka buntung tersebut. Hingga bekas jalan yang dilaluinya (track) kursi roda diaspal jalanan, tetap bersih dari darah.
2. Korban tetap sadarkan diri,
karena dalam situasi dan kondisi yang sebenarnya, tak mungkin dengan
buntungnya kaki, korban tetap sadar! Minimal ia akan pingsan.
3. Standar pertolongan pertama yang tak lazim,
standar baku di AS apalagi dalam situasi seperti ini pertolongan
pertama dari seorang korban seharusnya ia menggunakan tempat tidur yang
ada di ambulans sebagai standar pertolongan orang yang sakit, bukan
dengan kursi roda! Ini justru mengindikasikan bahwa mereka sedang
melalukan “akting” agar semua tv dan orang dapat melihat kejadian tragis
tersebut.
Jadi walaupun foto perbandingan kedua
orang itu bukan dari orang yang sama, dan apapun alasannya, foto
tersebut tetap memperlihatkan banyak kejanggalan, bahkan sangat janggal.
Sedangkan peledaknya dilaporankan terdiri
dari paku dan bantalan bola sebagai pecahan peluru, lalu dimasukkan di
dalam kompor bertekanan tinggi. Lalu, mengapa ledakan itu bisa
membuntungkan kakinya saja, sementara korban lainnya tidak?
“Kami mulai mengeluarkan torniket (sejenis tali darurat untuk mengikat luka amputasi) dan mulai mengikat kaki. Banyak orang teramputasi. … Setidaknya 25 sampai 30 orang telah kehilangan satu kaki hilang, atau pergelangan kaki hilang, atau dua kaki hilang. ” Roupen Bastajian, seorang polisi negara bagian dari Smithfield, RI
Pada serangan itu dikabarkan ada dua bersaudara masing-masing kehilangan satu kaki dalam serangan tersebut, ternyata kabar bohong.
Mirip seperti beberapa tahun lalu seorang
pria dengan nama Phil Jayhan menghubungi saya (Scott Creighton) tentang
penelitian tragedi 9/11.
Aku agak dikenal dalam “Gerakan Kebenaran” (the Truth movement)
dan ia ingin melihat apakah dia bisa membuat saya untuk percaya pada
teorinya bahwa sebenarnya tidak ada korban pembajakan dan korban lain
yang diekspos dalam peristiwa serangan pada 9/11, itu semua hanya agar
membangkitkan tragedi Menara Kembar WTC benar-benar nyata.
“Aku tak percaya hingga bukti-buktinya
dipaparkan yang terdiri dari beberapa gambar dari berbagai korban yang
mirip dan menyerupai manusia yang masih hidup lainnya. Sayapun takjub,
tak perlu dikatakan, saya sangat percaya.” ujar Scott Creighton.
“Sekitar seminggu yang lalu saya googling “FDNY/9/11″ dan menemukan sebuah forum yang disebut LetsRoll. Dijalankan oleh Phil Jayhan.
Berpikir ini adalah
situs pro FDNY, maka saya mulai membaca posting oleh Phil dan beberapa
orang lain dan segera sayapun menjadi “jijik”. Saya adalah seorang
pensiunan NYC Firefighter terkejut, bahwa tidak hanya satu tapi banyak
orang percaya bahwa pemadam kebakaran tidak ada yang terbunuh pada 9/11
di World Trade Center sebenarnya menipu dan mengumpulkan anggota yang
tewas sebelumnya dan memanfaatkan kematian mereka untuk sementara ini
disembunyikan.” GLP 2011
Jadi peristiwa Boston Marathon ada
miripnya dengan peristiwa 9/11, adanya “penyebaran” banyak aktor untuk
diwawancara oleh media-media “sekutunya”.
Namun
info ini sudah berjalan dan sangat menghina kepada kesalahan informasi
yang telah mengakar, mungkin karena begitu sangat menyinggung.
Ya, ada hal-hal seperti “Aktor Krisis”
(Crisis Actors) dan ya, sepertinya satu atau dua peristiwa korban massal
dalam operasi “Gladio Amerika” (American Gladio Operation) saat itu
dipentaskan secara teatrikal … “the Wag Dog” production, jika Anda mau.
Silahkan googling tentang “Crisis Actors.”
Bukti adanya “Crisis Actors” lainnya adalah foto wanita dibawah ini, ia adalah seorang guru bernama Dawn
dan telah tewas dalam tragedy penembakan 12/04 disebuah sekolah di AS.
Tapi fotonya muncul lagi sebagai korban Bom Boston Marathon 15 April
lalu, dan kini bernama Donna!
Selain
itu semua korban dari tragedi Boston tak diekspos, tidak ada kabar dari
rumah sakit mana mereka dirawat, tidak ada berita mengenai satupu dari
mereka yang diwawancara, tidak ada satupun korban tewas diberitakan
kelanjutannya, tidak ada sama sekali.
Setelah gambar wanita diatas sebagai Donna muncul di televisi, beberapa hari sesudahnya media mengangkat nama Donna Bruce, maksudnya Donna yang sebenarnya, yang sebelumnya adalah “Donna yang salah.”
Bagaimana mungkin stasiun-stasiun
televisi terkemuka di dunia bisa memberitakan dan memampang foto dari
tragedi yang menurut mereka adalah “besar” ini dengan kesalahan yang
sepele??? Menurut para pakar teori konspirasi, semua modus mirip atau
persis Tragedi 9/11.
Tapi
itu tidak berarti bahwa mereka semua atau bahwa dari setiap peristiwa
yang terjadi harus disaring dan melalui doktrin akan tidak dapat lolos
informasinya ke publik.
Lagipula hingga detik ini, Donna Bruce
tak pernah sekalipun nonggol di televisi untuk mengkonfirmasikan
kesalahan yang telah terjadi dari pemberitaan di stasiun-stasiun tv yang
“ngetop di dunia” itu.
Di Amerika, seorang berkaki buntung atau
cacat seperti itu dapat dimanfaatkan untuk menjadi “partner” sebagai
Crisis Aktor dalam simulasi peperangan di dalam sebuah latihan perang.
Militer mengontak mereka dan menjanjikan imbalan untuk mereka.
Mengapa mereka membuat simulasi latihan
perang seperti itu? Mereka beralasan agar para prajurit dapat sedemikian
nyata dalam menghadapi situasi dan kondisi yang mungkin dapat terjadi
dan benar-benar nyata.
Mereka disimulasikan sebagai “korban
perang” disaat latihan, dan para prajurit harus dapat menghadapai
kejadian tersebut, berikut contoh dalam video ini (klik).
Anda
akan melihat beberapa foto grafis dalam artikel ini dan bukti yang
jelas telah menunjukkan bahwa kecuali perencana dari peristiwa sinetron
“the Wag Dog” telah menjadi jauh lebih baik daripada “tunggangan”
mereka.
Tampaknya ini semua adalah peristiwa nyata dengan bahan peledak yang juga nyata (meskipun akan terlihat bahwa low explosive
yang digunakan sebagai titik sandiwara telah dimulai) walaupun diantara
para aktor dan aktris itu, tetap ada korban-korban yang sebenarnya,
yaitu orang-orang yang tak bersalah dan yang tak mengetahui apa-apa...
Tampak pada foto-foto dibawah, sesaat
setelah ledakan terjadi, si kaki buntung Jeff yang ternyata memang telah
buntung kakinya akibat kecelakaan tragis kereta api beberapa tahun
lalu, tak mengeluarkan darah.
Terlihat pula baju warna putih yang
dipakai seorang wanita yang persis di depannya, bahkan di dekat kakinya
yang buntung, masih tampak tetap bersih. Padahal dengan kaki terputus
seperti itu dipastikan darah akan menyemprot keluar apalagi beberapa
pembuluh darah vena terputus.
Menurut seorang dokter yang tak mau
disebutkan namanya, jika tak ditangani secepat mungkin, buntungnya kaki
seperti itu akan menyebabkan seseorang dapat tewas hanya dalam 1-2 menit
saja akibat kekurangan darah, karena darah manusia hanya sebanyak
kurang lebih sekitar 5 liter.
Para korban “Krisis Aktor” tersebut juga
dilaporkan oleh beberapa orang saksi yang tak mau disebutkan namanya
(karena takut), dikabarkan telah ditaburkan debu, atau sejenis tepung
berbentuk mirip debu agar terkesan pemboman ini terlihat dramatis.
Memang beberapa korban terlihat kotor
oleh debu, itu ternyata mereka disiram oleh sejenis tepung, mirip
tragedi 9/11 saat banyak korban yang berada sangat-sangat jauh dengan
gedung yang roboh, tapi badannya berselimut debu.
Adanya “penaburan debu” pada tragedi
Boston ini akhirnya diperkuat dengan terekamnya “adegan” pembohongan
tersebut di kamera seorang jurnalis yang juga tak mau disebutkan
namanya.
Berikut dibawah ini beberapa gambarnya hasil dari video tersebut, atau anda dapat melihatnya berupa animasi format GIF dengan klik disini dan tunggu beberapa saat hingga download komplit, maka gambar akan bergerak. Atau anda dapat pula melihat cuplikan videonya, klik disini.
Halaman di Facebook Tentang Tragedi Pemboman di Boston, Dibuat Sebelum Terjadi Peristiwa Pengeboman
Sebuah halaman di Facebook yang menuai
kontroversi tentang tragedi pengeboman yang terjadi pada acara Boston
Marathon telah dibuat sebelum peristiwa peledakan itu terjadi.
Halaman itu bernama “Pikiran pergi ke semua yang terlibat dalam Peledakan di Boston” (Thoughts go out to all involved in The Boston Explosions)
Seperti kita ketahui bahwa ledakan bom di Boston terjadi pada tanggal 15 April 2013 lalu.
Namun ternyata pages atau halamannya di Facebook telah dibuat sebelum peristiwa tersebut terjadi.
Halaman tentang peristiwa pengeboman di
Boston Marathon itu dibuat di Facebook pada tanggal 13 April 2013 atau 2
hari sebelum pengeboman itu terjadi.
Banyak yang mem-posting di halaman tersebut menanyakan bagaimana hal itu bisa terjadi dan kini menjadi perbincangan dan menuai kontroversi.
Korban Kaki Buntung Baru Diekspos Media Setelah 2 Hari Dan Membuat Halaman Fans Di Facebook
Beberapa web mulai mengangkat korban
berkaki buntung. Ia mengaku bernama Jeff Bauman Junior. Kemana saja
SEMUA media selama ini? Secara logika, Jeff adalah korban yang paling
mengalami luka parah dan paling banyak menyewa perhatian publik, tapi
tak ada pemberitaannya sama sekali, lenyap.
Seharusnya hal ini justru membuat para
jurnalis memburu berita yang memiliki rating tinggi dalam bisnis
pertelevisian ini kerena lebih sedikit bersaing dibandingkan dengan
berita bom yang semua tivi juga memberitakannya, tapi justru tak ada
berita tentang dia. Yang ada justru pemberitaan tewasnya korban pertama
berumur 8 tahun dan korban ketiga seorang wanita warga negara Cina,
itupun tak terlihat jenazahnya. Aneh, sangat aneh.
Dari
pihak dokter rumah sakit juga tak ada jumpa pers tentang korban yang
sempat “mencuri perhatian banyak orang” dengan kaki buntungnya yang
tanpa darah menetes dan hanya menggunakan kursi roda serta tak pingsan
ini!
Berita yang sangat membosankan justru
tentang tayangan pengeboman yang berulang-ulang yang tak lebih dari 10
sudut kamera (angle). Ditayangkan selama beberapa hari dan tayangan itu
diulang ratusan kali, brainwashed sekali dan sangat membosankan.
Hanya ada satu foto saja saat dia di
rumah sakit, dan itupun sangat diragukan karena foto tersebut adalah
foto lama, tapi yang jalas sebelum kejadian tragedi Boston Marathon 2013
ini.
Kini coba lihat dulu pada foto dbawah,
tampak bukti nyata memang benar adanya Aktor Krisis, Jeff Bauman sang
“kaki buntung” saat tragedy Boston Marathon 2013 terlihat pipinya kurus
(kiri). Dan foto saat di rumah sakit beberapa tahun yg lalu akibat
kecelakaan yang membuat kakinya diamputasi dengan kondisi pipinya yang
masih gemuk (kanan).
Ini membuktikan bahwa foto keduanya
terpaut waktu yang jauh. Dan pada foto sebelah kanan tampak ciri khas
warna gambar dari sebuah foto yang sudah lama atau tua. Inilah adalah
sebuah bukti otentik dan nyata adanya “Aktor Figuran Untuk Tragedy” yang
diperankan oleh banyak aktor dan aktris (Crisis Actors). Persis seperti
tragedi-tragedi selama ini di AS termasuk Tragedi 9/11.
Menurut para peneliti teori konspirasi
yang justru banyak sekali yang berasal dari warga negaranya sendiri
yaitu Amerika Serikat, dengan membuat “tragedi-tragedi berdarah” ditanah
airnya sendiri koq tega ya) maka para elite yang rata-rata berfaham
satanic (bukan atheis lagi, apalagi agamais, tapi satanic! tolong
dibedakan) yang telah menguasai AS dapat menuduhkan suatu negara atau
kelompok tertentu, sebagai alasan untuk membuat misi suatu penyerbuan
militer ke wilayah tertentu yang dimaksud.
Setelah penyerbuan disuatu wilayah
berhasil, lalu akan berlanjut dengan menguras kekayaan alam negara
tersebut, kekuasaan politiknya dan lain sebagainya. Dengan begitu secara
tak langsung namun pasti, seluruh rakyat negara tersebut dapat
dikontrol, bahkan dipengaruhi pemikirannya secara psikologi.
Mereka “menghajar” cara berfikir
rakyatnya khususnya para generasi muda dari negara tersebut untuk
kelanjutan misi kedepannya agar bisa dikuasai secara TOTAL. Inilah salah
satu cara yang digunakan para penganut satanic dalam menuju dunia dalam
SATU KOMANDO, the New World Order untuk kedepannya, bersiaplah anda.
Nah, itulah salah satu tujuan dari salah satu misi operasi rahasia
Amerika, the False Flag Operation.,
Oleh karenanya sangat ganjil para
korban-korban luka dan tewas tak ada lagi kelanjutan beritanya! Padahal
(minimal) seharusnya banyak saksi yang juga membawa kamera atau minimal
memiliki kamera ditiap gadget atau handphone yang
dimilik para penonton disepanjang jalan. Mungkinkah setiap tayangan
“disaring” oleh elit? Mungkinkah hanya beberapa angle saja yang boleh
ditayangkan?
Aneh pula, bahwa pada halaman facebook
Jeff yang dibuat pada 17 April 2013, Jeff memakai baju yang sama persis
disaat di tempat kejadian pengeboman ketika ia kakinya buntung! Apakah
Jeff berfoto dulu sebelum kejadian tragedi Bom Boston?
Jika dilihat dari status update
Jeff pada halaman atau pages miliknya, seakan-akan semuanya biasa-biasa
saja. Dia menyapa fans-nya dengan gembira seakan-akan semuanya baik-baik
saja. Jika kejadian itu terjadi pada anda, berkaki buntung, apakah anda
masih peduli dengan update status anda melalui Facebook?
Tapi akhirnya sang pembuat pages mengaku sebagai kakaknya Jeff yang bernama Jeff Sr. alias Jeff Senior, yang ternyata bukan! (lihat halaman Jeff Bauman Jr. di Facebook)
Jadi, pembuat halaman Jeff di Facebook entah siapa, dan parahnya ia mengaku membuka akun untuk sumbangan ke Jeff.
Ini terbukti dari seorang yang bernama MaryKate Joyce, yang mengaku mengenal Jeff dan keluarganya,a.
MaryKate Joyce juga menyatakan bahwa
teman dan keluarga Jeff juga tak mengetahui sumbangan itu uangnya lari
kemana? dan untuk apa?
Teman dan keluarga Jeff telah meminta sang pembuat pages
untuk mengumpulkan sumbangan kepada Jeff, agar segera menutup halaman
di Facebook tersebut dan mereka mengaku telah menghubungi pihak Facebook
agar menutup halaman itu.
Aneh, sepertinya semua sudah direkayasa,
mulai dari si kaki buntung yang baru diberitakan setelah 2 hari
kejadian, janggalnya banyak para penonton dipinggir jalan yang
mencurigakan, anehnya kegiatan polisi dan pihak keamananan dengan anjing
pelacak bom milik mereka yang tak berguna, juga semua media yang seakan
disaring pemberitaannya dan masih banyak kejanggalan lainnya.
Atau jangan-jangan malah apa yang kita
lihat sebenernya TIDAK NYATA??? Mungkinkah ratusan orang tersebut adalah
figuran? mungkinkah semua rekayasa elektronik? mungkinkah teknologi
efek kamera “ala Hollywood” juga bermain?
Operation False Flag
Pakar konspirasi lainnya dan juga teman
baik dari Jesse Ventura, yaitu Alex Jones lebih percaya, bahwa
pemerintah AS justru berada dibelakang semua aksi peledakan di Boston
itu.
Dan juga, Jones sangat yakin pemerintah AS justru bermaksud untuk “mencuci otak” (brainwashed)
masyarakat dunia dengan semua media yang ada agar masyarakat justru
akan membenarkan agenda politik Amerika yang sudah direncanakan
sebelumnya.
Jones
melaporkan tragedi ledakan di Boston tersebut ke dalam acara unggulan
dari program miliknya, yaitu: operasi “Bendera Palsu” (False Flag),
bahwa Jones tak percaya pemerintah ataupun beberapa entitas kuat
lainnya yang berhubungan dengan pemerintahan Amerika Serikat.
Jones mengulangi pernyataannya tak saja
diacara radio dan televisi, namun juga di akun twitternya dengan
mengklaim bahwa FBI berada di belakang “plot teror hampir disetiap
negeri” dan juga dihampir semua tragedi di dunia melalui operation false flag.
Agenda dari Operation False Flag
atau bahasa Indonesianya kira-kira Operasi Bendera Palsu, merupakan
sebuah operasi rahasia yang dibuat sedemikian rupa untuk menipu publik
sehingga publik mengira operasi tersebut dilakukan oleh kelompok lain.
Tujuan
dari operasi ini adalah justifikasi oleh pelaku operasi rahasia
tersebut untuk menyerang negara lain yang telah direncanakan, yang
selama ini menjadi musuh atau oposisinya.
Namun, masing-masing negara yang
menjalankan operasi ini tentunya memiliki kepentingan-kepentingan yang
lain meskipun tujuan umum dari operasi ini adalah SAMA.
Pemerintah AS dan para sekutunya akan melancarkan operasi ini (False Flag) jika ingin menjalankan suatu agenda tertentu.
Mereka akan mengorbankan rakyatnya atau
rakyat sebuah negara oleh asksi mereka sendiri. Lalu menganggap
peristiwa atau tragedi tersebut adalah ulah teroris, yang menurut banyak
orang teroris adalah aksi teror terhadap suatu pihak.
Satu contoh saja dari banyaknya kasus
peperangan adalah: Irak, yang disinyalir memiliki SENJATA PEMUSNAH
MASSAL, namun hingga anda sedang membaca kalimat ini, senjata pemusnah
masal tersebut masih tak bisa dibuktikan keberadaanya.
Aslinya mereka hanya menginginkan minyak
dan hasil bumi lainnya, dengan mengkambing-hitamkan salah satu anggota
CIA bernama Tim, atau kede namanya “Tim Osman” alias Osama bin Laden.
(baca: Code Name: Tim Osman, Wow! Osama bin Laden Adalah Agen CIA! )
Dengan begitu, AS bisa melancarkan serangan ke Irak dengan “sandiwara” penghancuran menara kembar WTC agar bisa masuk ke Irak. (lihat trailer film Operation Terror, film ini banyak dilarang dan tak diputar di bioskop-bioskop dunia!)
Tapi jika ditarik sejarah sejak ribuan
tahun yang lampau, Baghdad adalah kota sentral dari kelompok yang
sekarang berideologi Illuminati. Dari kota itulah faham-faham kaballah
dan paganisme mulai lahir.
Namun menurut AS dan sekutunya, teroris
adalah seseorang, kelompok atau sebuah negara yang tidak mau diatur oleh
mereka (AS dan sekutunya) atau tak sejalan dengan agenda AS dan
sekutunya dalam mencapai New Worl Order…, maka diistilahkan dengan teroris. Kini arti teroris sudah mulai menyempit. (IndoCropCircles.wordpress.co/berbagai sumber)
ANALISIS FOTO PELAKU PENGEBOMAN DI BOSTON MARATHON 2013 ANTARA FBI DAN PUBLIK DUNIA MELALUI INTERNET, TERNYATA BERBEDA
Dari foto-foto yang telah diteliti olah
banyak orang melalui banyak website dan forum diinternet (silahkan
googling) terlihat adanya perbedaan praduga dengan apa yang telah
dikeluarkan Badan Intelijen AS, FBI.
Penelitian dari foto-foto yang ada di
internet dilakukan oleh seluruh orang di dunia dengan tujuan beragam,
mulai dari ikut membantu penyelidikan, berkonspirasi, membuat kesimpulan
bahkan untuk membuktikan kebenaran yang sesungguhnya.
Namun
apa yang telah dilakukan oleh banyak orang di dunia tersebut, ternyata
berbeda dengan apa yang telah dikeluarkan oleh Badan Intelijen AS, FBI.
Hal ini membuat konspirasi baru: Apa yang sebenarnya disembunyikan oleh
pemerintah dan intelijen AS itu?
Sebelum melihat foto-foto, pertama kali kita harus flashback
dan tahu dulu beberapa barang bukti, salah satunya adalah pecahan
“kompor bertekanan tinggi” sebagai tempat bom yang menurut FBI, telah
diisi paku-paku. (yang sudah terlihat pada foto sebelumnya diatas
halaman).
Tapi aneh bin ajaibnya,
rongsokan berupa almunium yang dipastikan dari sebuah kompor bertekanan
tinggi itu tak terdapat lobang-lobang hasil hantaman dari paku-paku yang
sebelumnya dinyatakan oleh pihak FBI.
Lalu barang bukti kedua, adalah tas ransel WARNA HITAM BER-STRIPING ABU-ABU DENGAN LOGO KOTAK BERWARNA PUTIH DIATAS BAGIAN BELAKANG
tapi telah hancur yang menurut FBI dipergunakan untuk menaruh “kompor
bertekanan tinggi” tersebut, berikut foto tas ransel tersebut beserta
lokasi ditemukannya:
Tas
ransel ini diyakini oleh FBI sebagai tempat diletakannya bom yang
meledak pertama kali. Tas ramsel ini ditemukan telah terlempar keteng h
jalan di dekat garis finish.
Berdasarkan tas ini, berikut akan kita
dilakukan dua analisa berbeda, antara penelitian dan analisis yang
dikeluarkan oleh FBI dan penelitian dan analisis yang dibuat oleh publik
dunia untuk membantu FBI, terutama melalui analisa individu atau
kelompok serta forum-forum internet.
Foto Pelaku Peledakan Bom Boston MarathonVersi Badan Intelijen Amerika, FBI
Setelah sempat dikabarkan ragu-ragu untuk
mengumumkan foto pelaku bom Boston, FBI akhirnya benar-benar
melakukannya. Dua foto pria yang diduga kuat sebagai pelaku pengeboman
yang menewaskan tiga orang itu akhirnya disebar kepada masyarakat luas.
“Hari ini kami meminta bantuan masyakat
luas untuk mengidentifikasi dua tersangka ini,” ujar agen khusus FBI
Richard DesLauriers dalam konferensi pers di Boston, Kamis (18/4/2013)
waktu setempat seperti dilansir Reuters.
Dua orang tersebut sama-sama menggendong
ransel yang diyakini berisikan bom. Tersangka pertama mengenakan topi
baseball warna gelap sedangkan tersangka kedua mengenakan topi berwana
putih, namun posisi topinya dibalik kebelakang.
“Seseorang di luar sana mengetahui
orang-orang ini sebagai teman, tetangga, kolega atau anggota keluarga.
Ini bisa jadi sulit, negara memperhitungkan mereka yang datang dan
memberi kami informasi,” kata DesLauriers.
Video ( by FBI) http://youtu.be/M80DXI932OE
Berikut adalah foto-foto dua orang pelaku pengeboman Bom Boston Marathon versi badan intelijen FBI, beberapa darinya adalah hasil olahan individu dari banyak situs dan forum di internet:
Foto berikut memperlihatkan warna tas ransel yang dibawa oleh Tersangka Nomer-2 berwarna Hitam Putih (DOMINAN PUTIH). Berikut fotonya:
Tapi setelah dilokasi kejadian, tas ransel yang dibawa oleh Tersangka Nomer-2 berwarna Hitam Putih (DOMINAN HITAM). Berikut fotonya:
Masih
pada foto diatas, terlihat pula mirip Martin Richard korban tewas kedua
(lingkaran biru yang hingga kini tak ada kabar tentang pemakamannya).
Lebih anehnya, mengapa tas ransel Tersangka Nomer-2 warnanya bisa
berubah? Ada empat kemungkinan: Pertama, tas ransel ditukar. Kemungkinan
kedua: pada gambar terakhir tas ransel itu bukan miliknya. Kemungkinan
ketiga: tas ransel ditukar. Kemungkinan keempat: foto atau gambar…..
diubah?
Foto dibawah memperlihatkan sesaat
setelah terjadi ledakan bom, tampak kedua tersangka, yaitu Tersangka
Nomer-2 (kiri, memakai topi putih) sedang berjalan dan Tersangka Nomer-1
(kanan memakai topi hitam) sedang berlari.
Terlihat juga Tersangka Nomer-2 tidak
membawa tas ranselnya lagi. Ada tiga kemungkinan, yaitu: Pertama, tas
ransel sedang digenggam ditangan sebelah kanan. Kemungkinan kedua: tas
ransel diserahkan ke orang ketiga (entah siapa). Dan kemungkinan ketiga: tas ransel sudah diletakkan dan meledak. Berikut fotonya:
Namun
perbandingan antara barang bukti tas ransel yang diduga sebagai tempat
bom Boston Marathon 2013 yang telah hancur dengan tas ransel milik
pelaku pemboman adalah:
B E R B E D A
Diketahui kedua tersangka adalah kekak beradik, tersangka pertama (suspect #1) adalah seorang kakak laki-laki yang bernama Tamerlan Tsarnaev berumur 26 tahun dan tersangka kedua (suspect #2) adalah adiknya yang bernama Dzhokhar Tsarnaev berumur 19 tahun.
Sehari setelah tragedi Bom Boston
Marathon, lalu ditindaklanjuti oleh FBI yang merilis foto kedua
tersangka, keadaan kota Boston menjadi seperti kota mati karena jalanan
sepi, hanya didominasi oleh pihak keamanan yang berwenang disetiap sudut
jalan.
Semua ini disebabkan himbauan dari pihak
kepolisian dan intelijen kota Boston kepada penduduknya agar tetap di
dalam rumah dan mengunci rumahnya. Jika ada yang mencurigakan harap
untuk menghubungi pihak keamanan. Kota Boston pun seperti “dikurung”
agar tersangka tak bisa keluar kota itu.
Kota Boston mirip kota mati, sunyi, sepi,
hanya sesekali terdengar sirine polisi yang hilir mudik atau suara
helikopter Blackhawk.
Pencarian Tersangka Nomer-1
(Suspect #1: Tamerlan Tsarnav): Menyerah Lalu Dibekuk Hidup – Hidup,
Tapi Akhirnya Tewas Mengenaskan!
Maka akhirnya tersangka nomer 1, Tamerlan
Tsarnaev, yang bercita-cita ingin menjadi petinju profesional dan sudah
pernah menjuarai piala Golden Glove Champion sebanyak dua kali, berhasil digrebek pihak kepolisian pada tanggal 19 April 2013. (lihat video)
Ini sebagian dari gambar-gambar yang
berhasil direkam oleh stasiun ABC news, namun untung sudah banyak yang
sudah mengkopinya, kerana video ini hanya ditayangkan tak lebih dari 3
kali saja. Berikut beberapa gambarnya saat Tamerlan ditangkap lalu
digelandang ke mobil polisi dengan kondisi telanjang bulat :
Foto diatas adalah hasil hidden kamera,
oleh karenanya gambar ada buram karena dari kamera handphone dan konsidi
gelap. FBI sempat menyangkal bahwa itu adalah Tamerlan, kerena menurut
FBI dan kepolisian Boston bahwa Tamerlan mencuri mobil seseorang lalu
dilindas oleh mobil tersebut lalu tewas.
Tapi bau busuk akan selalu tercium walau
tertutup rapat. Dengan kecanggihan teknologi dapat diketahui siapa di
video itu, ditambah bukti sangat kuat dari tante Tamerlan, yaitu Maret
Tsarnaeva saat melihat video saat Tamerlan bugil.
Tante Tamerlan yang bernama Maret tersebut lalu menelpon seseorang dari media Press For Truth bernama Dan Dickey.
Tantenya memberitahukan kepada Dan, bahwa
ia kenal betul dan sangat-sangat yakin 100% bahwa gambar saat seorang
sedang bugil dan digiring ke mobil polisi adalah keponakannya Tamerlan
Tsarnaev. (sumber) (lihat video pengakuan Dan Dickey disini)
Ia ditelanjangi oleh polisi tanpa sehelai
benangpun ditubuhnya, lalu digelandang ke mobil polisi. Tapi anehnya
ia justru tewas dengan kemungkinan yang pasti, bahwa ia telah dibunuh
oleh pihak kepolisian dan FBI.
Amerika sebagai negara yang menjunjung tinggi HAM tapi menurut track record
dari pengamat HAM dunia justru termasuk negara yang paling buruk
HAM-nya di dunia, khususnya tentang orang-orang yang dianggap teroris.
Indonesia masih jauh lebih baik untuk masalah HAM walau menyangkut
masalah teroris bahkan masalah subversif.
Pertanyaan
masih banyak daripada jawaban yang ada. Ia sudah ditelanjangi, lalu
diborgol dan dikawal oleh banyak polisi untuk masuk ke dalam mobil
polisi. Pastinya ia sudah tak bisa melawan, apalagi untuk mencoba
berfikir kabur.
Tapi mengapa dia dibunuh? Apakah FBI takut jika Tamerlan mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi?
Berikut link video saat ia disergap kepolisian dan ditembaki. Ia sempat mengatakan,“we didn’t do it!” atau “kami tak melakukannya”.
Video ini hasil rekaman dari sebuah
handphone seorang saksi mata di tempat kejadian saat terjadinya
penyergapan, namun memiliki kualitas audio yang sangat kurang memadai,
maka kami tingkatkan volume audionya menjadi 512 kbps agar sedikit lebih
terdengar saat ia berteriak “I didn’t do it” berikut link video klik disini.
Jika otak masih ada didalam tengkorak
orang yang memiliki logika, perasaan dan hati, hal itu tak mungkin
terjadi. Apalagi jika perilaku itu justru ada di dalam otak para penegak
hukum disuatu negara yang katanya menjunjung tinggi human right atau HAM.
Ia dibunuh dengan luka tembakan yang
parah, bahkan hingga diautopsi dan lubang di beberapa bagian badannya.
Mayatnya sangat tak enak untuk dilihat, dengan adanya beberapa lubang
luka bekas tembakan dan lubang-lubang lainnya, seperti lubang berongga
besar disisi kiri dadanya yang kemungkinan bekas autopsi.
Mengapa Tamerlan juga disiram sesuatu
hingga kulitnya memerah? Lalu dia dibunuh? bahkan di autopsi dengan
lubang menganga di badannya oleh pihak pemerintah AS? Tapi entah info
dari mana, ibu tersangka Zubeidat K. Tsarnaeva, tetap MEYAKINI bahwa
anaknya yang tertua Tamerlan Tsarnaev, MASIH HIDUP!
Nah, andalah yang bisa menebaknya, apa
kira-kira dibalik semua peristiwa ini, berikut video saat Tamerlan
ditangkap dan digelandang ke mobil polisi dengan kondisi bugil:
Video Penangkapan Tamerlan Tersangka Nomer-1 (Versi FBI) Dalam Keadaan Hidup Segar Bugar Tapi Kenapa Ia Tiba-Tiba Ditembak Mati? http://youtu.be/AKgwHhb7kKY
Pencarian Tersangka Nomer-2 (Suspect #2: Dzhokhar Tsarnaev): Seorang Remaja 19 Tahun Diburu FBI, SWAT & Polisi Sekota Boston, Mirip Film Heroik Hollywood!
Sedangkan adiknya, Dzhokhar Tsarnaev
(Jaher, 19 tahun), atau biasa dipanggil Jahar oleh teman-temannya,
Adalah Tersangka Nomer-2 versi FBI, dan diburu pihak kepolisian.
Kota Boston penuh dengan polisi di
berbagai tempat, tim SWAT berjumlah puluhan dikerahkan seantero kota,
mobil-mobil detektif dan tim penyergap juga bertebaran dengan
polisi-polisi yang bergelantungan dikanan-kiri sisi mobil.
Tak
ketinggalan helikopter Blackhawk juga terlihat melayang mondar-mandir
diatas kota Boston, mirip film Hollywood hanya untuk mengejar bocah
berusia 19 tahun yang dikatakan oleh pihak kepolisian amat sangat
berbahaya ini.
Semua itu dapat disaksikan di CNN dan
sejumlah televisi AS lainnya. Reporter televisi yang jumlahnya belasan
juga ikut menyiarkan acara pemburuan “ala Hollywood” ini ke seluruh
penjuru dunia. (lihat video keadaan kota Boston saat pencarian pelaku)
Seorang pembaca mengirim foto-foto di
bawah ini, terlihat polisi militer mencari seorang remaja tersangka
tunggal di Boston. Dengan tampilan itu, Anda akan berpikir polisi-polisi
ini akan terlibat dalam pertempuran teramat sengit dengan musuh berat
militeristik, setidaknya seperti ada sekitar 20 teroris sesungguhnya
yang diduga telah meledakkan rumah dengan bom bubuk hitam buatan dengan
daya ledak tinggi. Berikut beberapa fotonya (pictures courtesy: infowars):
Hingga terbenamnya matahari pada hari
Jumat, Jaher belum tertangkap, namun para reporter televisi siaran
langsung pada saat terbenamnya matahari mendengar rentetan senjata
otomatis. Kemudian dilaporkan oleh CNN bahwa Jaher bersembunyi di dalam
sebuah kapal boat yang diletakkan disebuah halaman. Lalu pemilik perahu
menelpon pihak berwajib.
Selain itu dengan bantuan helikopter
Blackhawk yang dilengkapi peralatan infa red, terlihat sosok orang yang
sedang berbaring didalam perahu itu. Maka para polisi, tim SWAT, sniper,
FBI dan para detektif mengelilingi perahu boat dalam jarak tertentu dan
mengepungnya.
Sempat dikabarkan bahwa Jaher memiliki
senjata api bahkan memiliki bom yang dilingkari ditubuhnya. Tak ada yang
mengetahui kebenaran ia membawa bom, senjata api atau tidak membawa
apa-apa karena pihak media tak boleh mendekat, hanya pihak kepolisian
dan FBI yang boleh mendekatinya.
Pada foto disamping ini terlihat Jaher
akhirnya keluar dari perahu boat dan menyerah, ia tak terluka apalagi
tertembak, lalu kenapa setelah polisi berhasil meringkusnya justru ia
dibawa ke rumah sakit dengan luka parah?
Ternyata diisebutkan bahwa Jaher berusaha
untuk bunuh diri dengan menembak tenggorokannya sendiri, hah? menembak
tenggorokannya sendiri? yup, menurut versi kepolisian.
Banyak situs para pakar open minded anti-false flag
menyatakan tak percaya atas aksi Jaher yang dikatakan FBI yang sudi
menembak tenggorokannya sendiri, karena ia lebih baik bunuh diri.
Konspirasi pun kian memanas, karena menurut conspiracy theorists , justru pihak FBI yang menembak tenggorokannya, agar kedepannya Jaher tak bisa lagi bicara, alias gagu.
Beberapa orang saksi mata juga melihat
bahwa saat digrebek di dalam perahu boat, Jaher ditembaki sebelum
menyerah. Berikut bukti video saat penggerebekannya yang sempat direkam
oleh salah satu tetangga pemilik boat:
Penggerebekan Jaher saat bersembunyi didalam boat di Watertown, Boston, MA http://youtu.be/796UFHldHM4
Pada saat penggerebekan tersebut,
ternyata Jaher memang ditembaki saat ia masih berada di dalam perahu
boat itu. Jaher diberondong puluhan peluru, mungkin ratusan. Ini
terbukti dari banyaknya lubang dibadan perahu boat tersebut.
Tapi pihak berwajib menyatakan bahwa Jaher ditembaki hanya oleh peluru karet jenis non-lethal rubber bullets. Nah, tadinya FBI bilang tak melepaskan tembakan
karena Jaher menyerahkan diri, kini FBI menyatakan bahwa mereka
menggunakan peluru karet, bagaimana ini? mana yang benar? percayakah
anda? Berikut adalah foto-foto perahu boat tempat Jaher saat bersembunyi
lalu ia ditembaki (sumber foto) :
Bukti akan berbicara, tampak badan perahu
tempat Jaher bersembunyi telah berlubang-lubang bekas tembakan. Apakah
peluru karet dapat menembus badan perahu dalam jarak belasan atau
puluhan meter? Satu-satunya yang dapat menyelamatkan jiwanya adalah
mesin perahu boat tersebut.
Tapi anehnya terlihat ada darah diluar
pada badan perahu boat, ini membuktikan bahwa Jaher ditembak diluar
perahu boat pada saat ia sudah menyerah, lalu diborgol, kemudian
ditembak kerongkongannya agar ia tak bisa bicara lagi untuk kedepannya.
Akhirnya benar saja, bukti lebih menang, pihak berwajib akhirnya mengakui bahwa mereka memang telah menembaki Jaher!
Namun polisi tetap menolak bahwa mereka
menembak tenggorokannya. Pernyataan itu diakui pihak kepolisian yang
dirilis pada tanggal 25 April 2013.
Anda bisa membacanya di dailytimes: (Now
officials claim Boston bombing suspect was NOT armed in boat showdown –
despite police account of firefight and him ‘shooting himself’)
Pada tanggal yang sama, 25 April di Washington Post,
malahan dirilis berita bahwa kepollisian mengakui bahwa tersangka kedua
bom Boston tidak memiliki senjata api ketika rentetan peluru
menghantam tempat persembunyian! ( Officials: Boston suspect had no firearm when barrage of bullets hit hiding place )
Tapi
pihak polisi mengatakan bahwa Jaher masih hidup, namun kritis. Maka
misteri tentang pengeboman Boston Marathon pun sengaja dipendam dan
dikubur untuk selamanya.
Berikut ini merupakan interview salah
satu saksi mata pada link youtube yang melihat polisi-polisi Boston saat
penangkapan Dzhokhar Tsarnaev atau Jaher (Suspect #2: Dzhokhar
Tsarnaev arrest – Neighbor Believes Bombing Suspect Dzhokhar Tsarnaev
Poked Holes in Boat Cover – eyewitness interview): http://youtu.be/dz6GjK8nNGM
Bahkan ada lagi berita “kesiangan”,
sebelum ia bersembunyi di perahu boat, dikabarkan “menurut versi
kepolisian” Jaher sempat ke kampus MIT tempat dia kuliah.
Saat dikampusnya Jaher menembak seorang
polisi kampus bernama Sean Collier hingga tewas, karena Jaher ingin
mencuri sebuah mobil diparkiran kampusnya tersebut.
Sean Collier seorang polisi kampus MIT,
yang menurut versi FBI ia tewas diparkiran kampus karena melakukan baku
tembak dengan Jaher juga tak tahu dari mana rimbanya berita orang ini .
Dan semua korban tersebut, tak satupun nonggol beritanya secara otentik
disemua televisi Amerika, semua hanya “hiasan gambar dan hiasan video”
dengan bumbu dari transkrip dan narasi yang dibawakan oleh
pembawa-pembawa berita di TV.
Padahal menurut warga sekitar, disaat
kejadian pemburuan Jaher, kampus MIT sudah ramai oleh puluhan pihak
berwajib yang menjaga kampus itu. Mana mungkin jika polisi Sean Collier
disana seorang diri karena jika Jaher masuk kampusnya itu, Collier bisa
memanggil rekan-rekan untuk membantu mengepung dan meringkus Jaher.
Dan Jaher pasti mati disana karena kalau
memang ia menembak polisi, seperti undang-undang kepolisian Amerika,
jika orang menembak polisi maka polisi pasti akan menembaknya dan itu
disyahkan oleh undang-undang kepolisian AS. Namun jika pelaku kriminal
tidak melawan aparat atau menyerahkan diri, polisi tak boleh menembak
tersangka tersebut, itu juga ada di dalam undang-undang Amerika Serikat.
Dan Jaher pun tak mungkin ke kampusnya, karena sama saja seperti
memasuki kandang singa.
Kembali kepada krisis aktor diatas, diindikasikan semua ini adalah set-up, planning atau perencanaan skenario tentang semua tragedi ini sejak awalnya.
Hal ini dikuatkan karena banyaknya
informasi-informasi yang “ketinggalan” atau “kesiangan”, namun karena
masyarakat dunia sudah semakin kritis dan pintar, maka mereka tetap
meneliti sendiri untuk dapat mengetahui lebih dalam apa dibalik semua
tragedi yang selama ini memang adalah sebuah KEBOHONGAN PUBLIK!
Kini masyarakat dunia khususnya Amerika,
tidak mau lagi “memakan langsung” semua informasi dari medaia-media
termasuk televisi-televisi “mereka”.
Banyak berita kesiangan dalam kasus ini,
seperti berita mencurigakan yang datang terlambat adalah yang mengaku
korban lainnya yang dulu bernama Dawn dalam peristiwa menembakan sekolah
di AS, dan sekarang bernama Donna, lalu dianulir dan diganti orang,
yang anehnya ia tak nonggol dilayar TV.
Begitu juga kabar lainnya, seperti gambar
foto saat seorang pelari asal Jacksonville, Florida, bernama David
Green, ia mengaku secara tak sengaja sempat memfoto setelah ledakan dan
didalamnya terlihat bukti kedua tersangka sedang bergegas lari
meninggalkan tempat kejadian. Ia memberitahukan setelah beberapa hari
kemudian.
Begitu pula korban si kaki buntung Nick
yang juga salah orang ternyata adalah Jeff, anehnya Nick tidak segera
menelpon media atau membuat wawancara penyangkalan dengan cepat!.
Ayah Tersangka Bom Boston: Pihak Keamanan AS Telah Menjebak Anak-Anak Saya
Ayah dari dua tersangka dalam pemboman
Boston, Tamerlan dan Dzhokhar Tsarnaev, telah mengatakan kepada media
Rusia dan media Barat bahwa ia percaya anak-anaknya telah dijebak oleh
intelijen AS.
Sebuah laporan dari Rusia, Interfax melalui korespondennya berbicara dengan Anzor Tsarnaev, yang bertempat tinggal di selatan Rusia, Republik Dagestan.
Dari laporan Interfax:
“Saya telah mempelajari
tentang insiden ini dari TV. Pendapat saya adalah: polisi khusus telah
mempengaruhi nak-anak saya, karena mereka hidup sebagai Muslim. Mengapa
mereka membunuh Tamerlan? Dia seharusnya ditangkap hidup-hidup. Adiknya
sekarang sedang diburu. Dia adalah seorang mahasiswa di sebuah sekolah
medis di AS. Kami berharap dia bisa pulang untuk liburan. Sekarang aku
tidak tahu apa yang akan terjadi. Kukatakan kepadamu sekali lagi: Saya
percaya polisi khusus telah mempengaruhi anak-anak saya “.
(“I learned about
the incident from TV. My opinion is: the special services have framed my
children, because they are practicing Muslims. Why did they kill
Tamerlan? He was supposed to be caught alive. The younger is on the run
now. He was a sophomore at a medical school in the U.S. We expected him
to come home for vacation. Now I don’t know what’s going to happen. Tell
you once again: I believe special services have framed my children.”)
Selain kakak beradik ini, ternyata Anzor Tsarnaev juga memiliki dua anak perempuan yang tinggal di kota New York.
Ibunya Zubeidat K. Tsarnaeva, juga ikut
sedih, ia juga sangat yakin 100% dan mengatakan bahwa anak-anaknya tidak
mungkin bersalah. Dan mengatakan Jumat (19/14/2013) bahwa anaknya
Tamerlan yang tertua berada di bawah kendali dari FBI.
“Dia dikendalikan oleh FBI, sepertinya selama sekitar tiga, lima tahun,” katanya kepada Russia Today
selama wawancara. “Mereka (FBI – pen) tahu apa yang dilakukan anak
saya, mereka tahu tindakan dan situs di internet yang dia sedang
kerjakan, mereka (kedua anaknya – pen) biasa datang … dan berbicara
dengan saya … mereka mengatakan padaku bahwa dia (sang kakak)
benar-benar seorang pemimpin yang serius dan mereka (FBI – pen) takut
padanya. “
“Bagaimana ini bisa terjadi? … Mereka
mengendalikan setiap langkahnya, dan mereka mengatakan hari ini, bahwa
ini adalah serangan teroris?,” tambahnya.
FBI terkenal dalam merekrut dan membuat “framing patsies terrorist”. Sebuah laporan yang disusun oleh Mother Jones dan Program Pelaporan Investigasi di University of California – Berkley
menemukan bahwa dari 158 penuntutan dilakukan atas tuduhan terorisme
sejak Tragedy 9/11, dan 49 orang terdakwa terlibat dalam plot atau
kelompok yang diatur oleh agen provokator FBI.
“Mereka (FBI) menciptakan kejahatan untuk
memecahkan kejahatan sehingga mereka bisa mengklaim kemenangan dalam
perang melawan teror,” jelas Martin Stolar, seorang pengacara yang
mewakili tersangka yang terlibat dalam kelompok pemboman New York City
yang dibuat oleh agen FBI.
Menurut Business Insider , FBI
akan segera membuat publik berhubungan dengan Tsarnaeva. Seorang juru
bicara tidak akan mengkonfirmasi atau menyangkal bahwa CIA punya kontak
sebelumnya. Pada Jumat sore, Mother Jones melaporkan FBI yang mengakui
mereka telah mewawancarai Tsarnaev dua tahun lalu, menurut CBS News.
“Badan ini melakukan wawancara atas
permintaan pemerintah asing yang “begitu-jauh” yang tak disebutkan
namanya”, CBS mengatakan, “untuk melihat apakah sang kakak Tsarnaev
memiliki hubungan ekstremis, tetapi pencarian mereka tak membuahkan
hasil”, tulis Hannah Levintova. (sumber) (berikut video youtube wawancara ibu Jaher)
Laporan di Twitter juga mengklaim bahwa ayah kedua tersangka Anzor Tsarnaev telah mengatakan “all hell will break loose, if his remaining son, who is currently on the run in a suburb of Boston, is killed.”
(“semua (penghuni) neraka akan bebaskan diri, jika anak yang tersisa,
yang saat ini di jalanan di pinggiran kota Boston, tewas.”) (infowars)
Dari beberapa sumber yang kenal Jaher telah diwawancarai juga oleh CNN. Salah satunya adalah Robin Young, seorang public radio host
dan tetangga Jaher, ia mengatakan bahwa Jaher adalah anak yang normal
dan sangat baik. Ia tak mengerti mengapa Jaher berbuat seperti itu. Ia
meyakini ada seseorang atau sesuatu yang mempengaruhinya.
Ada pula Christian Trippe teman Jaher
sejak hari pertama masuk sekolah di Massacusetts, ia mengatakan bahwa
Jaher sangat baik dengannya dan dengan semua temannya.
Jaher dan Christian sama-sama menyukai
sepak bola, oleh kerenanya mereka bersama-sama masuk klub sepak bola di
sekolahnya. Tiap harinya Jaher tak pernah berbuat suatu kenakalan remaja
seperti teman-teman Christian yang lain. Itu sebabnya Christian hanya
mau bersahabat dengan Jaher.
Ada beberapa teman-teman Jaher yang juga
ikut merasa tak percaya oleh laporan polisi bahwa ia seorang terorist.
Bahkan salah satu teman Jaher meyakini suatu yang aneh jika Jaher pernah
memukul seseorang dimukanya. Berikut video kesaksian teman-teman Jaher:
video .
Satu lagi yang diwawancarai oleh CNN adalah Gilbert Junior, pemilik bengkel Junior Auto Shop.
Ia mengatakan Jaher pernah bekerja paruh waktu dibengkel itu disaat liburan sekolah.
Jaher tak seperti anak-anak remaja
lainnya yang selalu bermasalah. Sejak itu Jaher dan kakaknya juga
menjadi langganan di bengkel itu.
“Jaher sangat membanggakan saya, karena ia adalah karyawan dan anak yang memilik bakat, pintar dan baik”, jelas Gilbert.
Sementara tante atau bibi para tersangka
pengeboman Boston versi FBI, menantang agar pihak berwajib dapat
menunjukkan bukti tambahan bahwa mereka (para keponakannya – pen) memang
berada di belakang semua tindakannya.
“Saya adalah seorang pengacara dan ada
empat dari kami di dalam keluarga adalah pengacara,” kata Maret Tsarnaev
kepada wartawan pada hari Jumat dirumahnya daerah Toronto.
“Saya tidak bisa menerima tuduhan
seenaknya ini, tuduhan tanpa bukti pendukung. Maafkan aku, tapi aku
tidak bisa. Ada kemungkinan itu adalah sebuah panggung sandiwara. Akan
ada banyak pertanyaan dari saya atas semua ini. Tapi memang begitulah
sifat saya,” tegas Maret Tsarnaev.
Bibi dari tersangka bom menantang pihak
berwajib untuk “dapat menunjukkan bukti”. “Aku sangat curiga bahwa semua
ini seperti dipentaskan diatas panggung,” tambahnya geram. (sumber / lihat video)
Penelitian
dan Analisa Oleh Berbagai Pihak Tentang Siapa Tersangka “Bom Boston
Marathon” Melalui Foto-Foto Yang Beredar Di Internet
Setelah melihat dan mencermati apa yang
telah disimpulkan oleh FBI, kini saatnya kita melihat, menganalisa,
menyelidiki dan mencari siapa pelaku pengeboman dalam peristiwa Tragedy
Bom Boston Marathon 2013 ini.
Berikut beberapa tersangka, namun yang
dijelaskan dibawah misal hanya satu orang, bukan berarti dia sendirian.
Penelitian ini hanya berdasarkan dari apa yang TERLIHAT dalam foto-foto
yang tersebar di internet.
Pada dasarnya yang sendiri bukan berarti
ia sendirian atau seorang diri dalam meledakkan bom-bom itu. Peledakan
bom di Boston Marathon adalah hasil kerja lebih dari satu orang. Atau
tepatnya adalah sebuah “kerja kelompok” atau “sebuah sindikat”.
Mereka para tersangka itu adalah :
1. Tersangka Dua Orang, Keduanya Berjaket Hitam dan Bercelana Panjang Coklat, Salah Satunya Bertopi Hitam.
2. Tersangka Dua Orang, Orang Pertama: Berbaju “Hoddie” Hitam, Berkacamata Hitam, Bertopi Putih. Orang Kedua: Berbaju Biru dan Hitam.
3. Tersangka Satu Orang, Berbaju “Hoddie” Biru Dengan Baju Merah.
4. Tersangka Satu Orang, Berbaju Hitam dan Bercelana Panjang Hitam
Foto persamaan tas ransel :
Lebih banyak bukti-bukti lain “yang lebih menguatkan” di tempat kejadian oleh “tersangka-tersangka lainnya”
tersebut,, dibandingkan dengan tersangka versi polisi dan FBI yaitu
Tsarnaev bersaudara, silahkan googling, ataupun cari di youtube.
Beberapa video diantaranya: Suspects & Black Backpacks! Boston Marathon Bombing Event , Boston Marathon Bombing IS STAGED | FULLY EXPOSED , LOOK! Proof That Craft or Blackwater Agents did the Boston Marathon Bombing Event! , dan masih banyak ratusan video lainnya.
Begitu pula dengan website atau situs di
internet yang jumlahnya ratusan, pada awalnya foto-foto “tersangka
lainnya” menarik perhatian FBI, tapi mengapa tiba-tiba mereka tidak
tertarik lagi dengan “foto-foto tersangka lainnya yang lebih mencurigakan“ , sangat aneh. Breaking: Police Confirm Infowars Photos of Boston Suspects .
Seperti sudah disebutkan diawal artikel, mengutip laporan Dailymail
pada hari Selasa, 16 April 2013 (tiba-tiba link / artikel dihapus!),
telah menyatakan bahwa sebenarnya ada tujuh bom yang ditanam di acara
itu. Juga di CNN sempat diberitakan hal yang sama.
Namun yang meledak hanya dua, artinya
pernyataan itu telah membuktikan adanya bom-bom yang tak meledak, namun
barang bukti bom-bom itu tak akan pernah diperlihatkan oleh pihak yang
bersangkutan kepada publik apalagi kepada wartawan dan semua media
“sekutu” pemerintah AS.
Lalu, dimana korban “si kaki buntung”
berdiri? Terlihatkah dari ratusan foto ditempat kejadian dimana dia
berada? Terlihat pulakan ketiga korban tewas ditempat kejadian pada
foto-foto yang jumlahnya banyak tersebut?
Dengan siapa korban-korban tewas itu
menonton Marathon? Apakah mereka datang sendirian untuk menonton
marathon? Mana saksi-saksi lainnya? Sandy Hook part-2?
Ratusan orang berfoto bersama ditempat
kejadian, adakah foto yang dirilis media disaat mereka disana? Apakah
pemakaman korban-korban tewas akan dipublikasikan oleh para wartawan
yang jumlahnya ratusan? Kemana para jurnalis-jurnalis dari berbagai
media?
Anda bisa mencarinya dan membuktikannya di google dengan kata kunci atau keyword: funeral service boston bomb, funeral of boston bomb, boston bomb funeral service… ataupun sejenisnya, hasilnya: NIHIL.
Jika anda tetap mencarinya, yang ada hanyalah foto-foto yang mirip seperti menonton sebuah program acara “reality show!”
Sempat beberapa tv melaporkan “upacara
pemakaman” yang tetap tak dapat menguatkan bahwa itu adalah benar-benar
upacara pemakaman para korban tewas. Video tersebut tidak dapat membuktikan apapun,
karena tidak adanya foto korban di tempat upacara, tidak ada disamping
peti jenazah terpampang foto mereka, tidak ada penjelasan atau
penyataan dari pihak keluarga korban dan lain sebagainya.
Yang ada, hanyalah penyataan simpati dan
belasungkawa dari yang disebutkan sebagai “kerabat atau teman” dari
korban, tak jelas “siapa sebenarnya para teman dan kerabat” tersebut. Tidak ada bukti kongkrit.
Lalu bagaimana sebenarnya upacara pemakaman atau funeral service yang dianggap “wajar”? Beberapa contohnya dapat di klik pada link ini, (examples for normal funeral service pictures they should do): Picture-1 , Picture-2 , Picture-3 .
Menurut website-website konspirasi, ada
“segunung” pertanyaan-pertanyaan masuk akal yang harus dipertanyakan
oleh media kepada pihak berwajib, namun yang ada hanya jawaban yang
sangat sedikit dari pertanyaan-pertanyaan yang jumlahnya menggunung itu.
Kembali
kepada kemungkinan adanya “tersangka-tersangka asli” atau lainnya yang
lebih dicurigai, telah banyak dikirim oleh website-website peneliti
konspirasi dengan bukti yang lebih masuk akal.
Tapi justru tak digubris FBI, bagaimana
mungkin jika lebih dari dua bom telah ditemukan, tapi tersangka
pemngeboman HANYA DUA ORANG? Kemana para pelaku-pelaku lainnya?
Mungkinkah kedua pelaku kakak-beradik telah di set-up untuk tujuan pemerintah AS untuk satu atau beberapa negara dalam operasi false flag untuk beberapa bulan ke depan?
Yang jelas kelompok elite-elite dunia
termasuk Illuminati dan Bilderberg bermain disini, namun mereka semua
hanya ada dibelakang layar, duduk manis, dan juga takkan ada yang bisa
membuktikannya secara hukum.
Semua kebenaran dan jawabannya masih ada
diluar sana, takkan tersentuh, setelah kita melalui semua kejadian
diatas, maka…… ini bukanlah suatu akhir, tapi ini adalah awal… “The truth still out there and not save, just keep inside….!” Peace for the world .. to be continue…
Sumber :indocorpcircle.wordpress.com
0 comment:
Post a Comment