Monday 11 June 2012

5 Hal dari Jakarta yang Paling Dibenci Turis

Monas (Fitraya Ramadhanny/detikTravel)

Situs CNNGo memasukkan Jakarta dalam 10 kota di dunia yang paling dibenci para turis. Bagi turis, ada 5 hal yang paling dibenci dari ibukota Indonesia ini. Apa saja sih?

Hari ini, Senin, (11/6/2012), situs CNNGo menobatkan Jakarta sebagai salah satu kota yang paling dibenci turis. Duduk di peringkat 7, Jakarta memiliki 5 kelemahan yang membuat banyak turis tidak betah.

Hal yang paling dibenci turis dari Jakarta adalah macetnya, mana tahan! Tak lengkap rasanya datang ke Jakarta jika belum terjebak dalam rimba kemacetan di dalamnya. Berada di sini berarti harus terbiasa berada berjam-jam di jalan.

Jalan-jalan di tengah metropolitan juga jadi tantangan tersendiri bagi para turis. Jutaan kendaraan yang lalu lalang di Ibukota memuntahkan asap polusi yang pekat dan menyesakkan dada. Polusi ini pula yang dibenci para traveler.

Hal ketiga yang dibenci turis adalah kemiskinan di Jakarta. Potret kehidupan yang terlihat sangat timpang. Mal-mal besar dan rumah kumuh saling berhimpitan seakan berebut tempat. Pengemis, anak jalanan dan tuna wisma, mudah ditemui di perempatan jalan.

Pemerasan terhadap turis jadi hal keempat yang dibenci para turis. Kalimat Jakarta itu keras sepertinya menjadi pendorong orang-orang yang mengambil kesempatan untuk menipu atau memeras turis yang berlibur ke sana. Sebut saja, jika tidak memiliki teman warga lokal atau tidak kenal kondisi Jakarta, turis asing akan jadi sasaran empuk banyak pihak tidak bertanggung jawab.

Empat hal yang dibenci turis itu dipaksa hilang setelah Anda memasuki mal-mal megah yang tersebar di berbagai pojok Jakarta. Lantai mulus dan toko-toko mewah jadi pemandangan wajib di bangunan-bangunan spektakuler tersebut. Namun rupanya, beda lagi pandangan para wisatawan.

Mal di Jakarta adalah unsur kelima dari yang tidak disukai traveler. Bagi mereka, mal-mal di Jakarta terlalu banyak, seperti penyakit epidemi yang terus bermunculan. Ruang terbuka hijau yang dibutuhkan wisatawan, menyusut entah kemana.

Namun, pergumulan dengan ketidaknyamanan yang ada di Jakarta tidak bisa menghapus cinta seseorang kepada kota metropolitan ini. Dilansir dari CNNGO, seorang ekspat akhirnya jatuh cinta kepada Jakarta setelah 6 bulan tinggal di sini. Menurutnya, kota ini menawarkan wajah yang berbeda bagi setiap pelancong yang datang.

Kesulitan yang ada di kota ini bisa jadi kejutan dengan hasil yang beragam. Jika sang turis memang seorang yang penuh tantangan, bisa jadi ia malah jatuh cinta dan mencandu untuk menjelajah Jakarta lebih dalam. Ia kembali berujar, sekali kenal, Anda takkan puas mengenal lebih jauh Kota Jakarta. Namun bagi mereka yang terbiasa hidup teratur dan nyaman, liburan ke Jakarta bisa jadi kunjungan ke neraka.
Kerja kantoran memang identik dengan menghabiskan banyak waktu di kantor. Waktu kerja yang tidak fleksibel membuat sang karyawan merasa terlalu terikat, apalagi jika karyawan itu adalah seorang ibu dengan 2 orang anak. Jika Anda mengalami kendala yang sama, mungkin Anda bisa memikirkan untuk memulai bisnis di rumah. Berikut ini ada 7 macam usaha atau pekerjaan yang dapat Anda kerjakan tanpa harus menghabiskan banyak waktu di kantor. 1. Pendata Buku Jika Anda begitu tertarik dengan angka dan ketelitian, mungkin Anda bisa menawarkan jasa untuk mulai melakukan pendataan buku-buku. Jasa Anda ini bisa ditawarkan kepada sekolah-sekolah, perpustakaan umum, dan lain sebagainya 2. Penjual Pernak-pernik Anda adalah seorang berjiwa seni cukup tinggi? Anda suka dengan kerajinan tangan dan benda-benda unik? Jika Anda sudah mempunyai koleksi itu, mulailah pasarkan koleksi Anda tersebut dengan teman-teman dekat terlebih dahulu, lalu mulailah menambah koleksi Anda dan jajakan di pasar online. 3. Pelayanan Pelanggan Kini jasa pelayanan pelanggan yang biasa dikenal dengan sebutan customer service/customer support dapat dilakukan dari rumah. Yang Anda butuhkan hanyalah mengangkat telepon dan menjawab semua pertanyaan dari pelanggan perusahaan tempat Anda bekerja. 4. Membuka Bisnis Online Kalau biasanya Anda hanya suka berbelanja online, sekarang saatnya Anda yang memulai bisnis itu sendiri. Mungkin saja suatu saat nanti bisnis online Anda akan berkembang pesat seperti eBay. Tidak perlu menghabiskan waktu banyak di luar rumah, kegiatan bisnis ini dapat Anda lakukan di rumah, hanya dengan bermodalkan laptop/komputer serta jaringan internet. 5. Tutor/ Guru Les Jika kecintaan Anda untuk mengajar orang lain sangat besar, maka pekerjaan sebagai guru les/tutor sangat cocok bagi Anda yang tidak ingin terlalu banyak menghabiskan waktu di luar rumah. Anda bisa melakukannya seorang diri atau mengajak beberapa teman untuk bergabung. 6. Blogger Jangan dikira menulis tidak akan membawa pekerjaan buat orang yang mencintai kegiatan ini. Jika Anda cinta menulis dalam blog, pasarkanlah blog Anda dan jual tulisan yang Anda post melalu internet, maka Anda tidak perlu lagi lelah berada di luar rumah untuk mendapatkan penghasilan setara dengan gaji orang kantoran. 7. Penerjemah Polka Dot Images/Polka Dot/Getty Images Bagi kamu yang suka akan tata bahasa dan sudah mengusai lebih dari 1 bahsa asing, maka translator merupakan pekerjaan yang cocok untuk Anda. Anda tidak akan menghabiskan banyak waktu di luar rumah, yang ada hanyalah Anda mengerjakan proyek terjemahan di depan layar komputer pribadi Anda. Itulah ketujuh pekerjaan atau bisnis yang dapat Anda geluti dari rumah dengan penghasilan yang tak kalah menariknya dengan gaji yang ditawarkan di kantoran.

Read more at: http://ciricara.com/2012/06/11/7-pekerjaan-yang-dapat-dilakukan-di-rumah/
Copyright © CiriCara.com
Monas (Fitraya Ramadhanny/detikTravel)

Monas (Fitraya Ramadhanny/detikTravel)

Foto Selengkapnya:
Situs CNNGo memasukkan Jakarta dalam 10 kota di dunia yang paling dibenci para turis. Bagi turis, ada 5 hal yang paling dibenci dari ibukota Indonesia ini. Apa saja sih?

Hari ini, Senin, (11/6/2012), situs CNNGo menobatkan Jakarta sebagai salah satu kota yang paling dibenci turis. Duduk di peringkat 7, Jakarta memiliki 5 kelemahan yang membuat banyak turis tidak betah.

Hal yang paling dibenci turis dari Jakarta adalah macetnya, mana tahan! Tak lengkap rasanya datang ke Jakarta jika belum terjebak dalam rimba kemacetan di dalamnya. Berada di sini berarti harus terbiasa berada berjam-jam di jalan.

Jalan-jalan di tengah metropolitan juga jadi tantangan tersendiri bagi para turis. Jutaan kendaraan yang lalu lalang di Ibukota memuntahkan asap polusi yang pekat dan menyesakkan dada. Polusi ini pula yang dibenci para traveler.

Hal ketiga yang dibenci turis adalah kemiskinan di Jakarta. Potret kehidupan yang terlihat sangat timpang. Mal-mal besar dan rumah kumuh saling berhimpitan seakan berebut tempat. Pengemis, anak jalanan dan tuna wisma, mudah ditemui di perempatan jalan.

Pemerasan terhadap turis jadi hal keempat yang dibenci para turis. Kalimat Jakarta itu keras sepertinya menjadi pendorong orang-orang yang mengambil kesempatan untuk menipu atau memeras turis yang berlibur ke sana. Sebut saja, jika tidak memiliki teman warga lokal atau tidak kenal kondisi Jakarta, turis asing akan jadi sasaran empuk banyak pihak tidak bertanggung jawab.

Empat hal yang dibenci turis itu dipaksa hilang setelah Anda memasuki mal-mal megah yang tersebar di berbagai pojok Jakarta. Lantai mulus dan toko-toko mewah jadi pemandangan wajib di bangunan-bangunan spektakuler tersebut. Namun rupanya, beda lagi pandangan para wisatawan.

Mal di Jakarta adalah unsur kelima dari yang tidak disukai traveler. Bagi mereka, mal-mal di Jakarta terlalu banyak, seperti penyakit epidemi yang terus bermunculan. Ruang terbuka hijau yang dibutuhkan wisatawan, menyusut entah kemana.

Namun, pergumulan dengan ketidaknyamanan yang ada di Jakarta tidak bisa menghapus cinta seseorang kepada kota metropolitan ini. Dilansir dari CNNGO, seorang ekspat akhirnya jatuh cinta kepada Jakarta setelah 6 bulan tinggal di sini. Menurutnya, kota ini menawarkan wajah yang berbeda bagi setiap pelancong yang datang.

Kesulitan yang ada di kota ini bisa jadi kejutan dengan hasil yang beragam. Jika sang turis memang seorang yang penuh tantangan, bisa jadi ia malah jatuh cinta dan mencandu untuk menjelajah Jakarta lebih dalam. Ia kembali berujar, sekali kenal, Anda takkan puas mengenal lebih jauh Kota Jakarta. Namun bagi mereka yang terbiasa hidup teratur dan nyaman, liburan ke Jakarta bisa jadi kunjungan ke neraka.

0 comment:

Post a Comment